Draf Rencana Investasi JETP Senilai Rp 300 T Resmi Dibuka untuk Umum

by -140 Views

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) secara resmi membuka draf rencana investasi kepada publik. Tujuan dari ini adalah untuk mendapatkan masukan dari berbagai kalangan masyarakat.

Dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) dapat diakses oleh publik melalui situs www.jetp-id.org yang diluncurkan pada hari Rabu, 1 November 2023. Masyarakat dapat memberikan masukan mengenai draf rencana investasi ini melalui formulir masukan yang tersedia di situs JETP.

Kepala Sekretariat JETP Indonesia, Edo Mahendra, menyatakan bahwa transisi energi adalah kepentingan publik. JETP merupakan salah satu inisiatif untuk melakukan transisi energi secara nasional. Oleh karena itu, dibukanya draf rencana investasi JETP ini diharapkan dapat mendapatkan masukan sebanyak-banyaknya dari semua lapisan masyarakat.

Kemitraan JETP sendiri merupakan inisiatif pendanaan transisi energi senilai US$20 miliar atau sekitar Rp300 triliun yang disepakati antara Indonesia dan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG). IPG terdiri dari Pemerintah Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, dan Inggris Raya.

Sekretariat JETP Indonesia didirikan dan mulai beroperasi pada April 2023. Salah satu tugasnya adalah melakukan koordinasi dalam penyusunan dokumen CIPP secara kolaboratif antara pemerintah Indonesia dan IPG. Dukungan juga diberikan oleh kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur lembaga internasional, think tank, program kerjasama di bidang energi, dan masyarakat madani.

Dokumen CIPP JETP adalah dokumen yang terus diperbarui setiap tahunnya agar dapat mencerminkan perkembangan ekonomi global dan prioritas pembangunan dalam negeri. Masukan dari masyarakat yang diserahkan sebelum tanggal 14 November akan diproses oleh Sekretariat JETP untuk menjadi landasan dalam finalisasi dokumen CIPP.

Rencananya, dokumen CIPP yang menjadi dasar implementasi kemitraan JETP akan diluncurkan di Indonesia sebelum Conference of Parties (COP) ke-28 tentang perubahan iklim yang akan diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada akhir tahun ini.