Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Gaza, Melancarkan Serangan Hingga Akhirnya

by -591 Views

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak gencatan senjata dan menyatakan bahwa “ini adalah waktunya untuk perang”. Dia menganggap melakukan gencatan senjata di Gaza sama saja dengan “menyerah” pada kelompok Hamas dan menyamakan mereka dengan kelompok teroris.

Netanyahu mengklarifikasi posisi Israel terkait gencatan senjata dan menghubungkannya dengan Amerika Serikat yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah serangan Pearl Harbor atau serangan teroris 9/11. Dia menolak seruan 120 negara anggota PBB yang meminta gencatan senjata yang segera, tahan lama, dan berkelanjutan antara Israel dan Hamas.

Setelah penolakan tersebut, Israel melancarkan serangan militer terhadap Hamas di Gaza sepanjang malam. 300 target yang dikaitkan dengan Hamas menjadi sasaran pada hari Selasa. Militer Israel melaporkan bahwa pasukan mereka membunuh teroris dan melancarkan serangan udara secara langsung terhadap target dan infrastruktur teror.

Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel tidak akan menghentikan serangan tanpa batas waktu sampai Hamas benar-benar hancur. Israel telah melancarkan operasi darat besar-besaran keempat di wilayah utara Palestina. Roket juga dilaporkan masih diluncurkan dan mengenai terowongan bawah tanah Hamas.

Sementara itu, terdapat laporan bahwa pesawat tempur dan helikopter terbang di sekitar wilayah Gaza pada hari Selasa pagi setelah pertempuran sengit semalam. IDF (Israel Defense Forces) membombardir wilayah Gaza dengan tembakan artileri, mortir, dan serangan udara. Terdapat banyak ledakan besar di Gaza utara, diikuti dengan tembakan artileri dan serangan udara.

Video yang dirilis IDF menunjukkan tentara Israel bergerak di darat di Gaza, dengan menggunakan tank melalui daerah pedesaan serta memasuki daerah perkotaan yang terlihat rusak akibat perang.

Hingga saat ini, lebih dari 8.000 warga sipil Gaza dilaporkan tewas. Angka tersebut diyakini akan terus bertambah seiring dengan terus meningkatnya serangan Israel di wilayah tersebut.