Pertama Kali dalam 11 Tahun, 3.500 Ton Beras Kamboja Tiba di Indonesia

by -133 Views

Sebanyak 3.500 ton beras impor asal Kamboja dilaporkan sudah masuk wilayah Indonesia, lewat pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Realisasi impor ini merupakan hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet pada 4 September 2023. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan ini adalah kali pertama beras impor asal Kamboja masuk ke Indonesia setelah lebih dari satu dekade.

Beras impor tersebut akan digunakan untuk mengisi cadangan pangan pemerintah (CPP) dan akan disimpan di gudang Perum Bulog. Beras tersebut akan digunakan sebagai bantuan pangan dan juga untuk menjaga ketahanan stok yang ditargetkan minimal 1 juta ton pada akhir tahun 2023.

Arief menyampaikan hal ini saat meninjau Gudang Bulog Randu Garut di Semarang, Jawa Tengah. Dia mengatakan bahwa ini adalah kali pertama Kamboja mengirimkan berasnya setelah adanya nota kesepahaman (MoU) 11 tahun yang lalu. Targetnya adalah 10.000 ton dan hari ini telah datang 3.500 ton. Selanjutnya, akan dilakukan pembicaraan dengan pihak Kamboja.

Disebutkan bahwa ada 140 kontainer bermuatan 25 ton beras yang masuk. Total keseluruhannya mencapai 3.500 ton dan telah diambil sampel pengecekan oleh Badan Karantina Indonesia untuk memastikan keamanan dan mutu pangan tersebut.

Arief mengatakan bahwa saat ini memang diperlukan tambalan stok beras dari pengadaan luar negeri. Namun, dia menegaskan bahwa prioritas nomor satu adalah produksi dalam negeri. Impor beras ini dilakukan karena kebutuhan pangan yang belum terpenuhi. Pemerintah tengah membangun ekosistem pangan nasional dengan memastikan produksi di daerah sentra produksi.

Arief juga menyatakan bahwa impor beras dari Kamboja ini tidak membuat Indonesia menjadi net importir. Pemerintah Indonesia juga memiliki potensi untuk ekspor pupuk ke Kamboja melalui BUMN Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Sebanyak 490 ribu ton pupuk siap diekspor ke Kamboja setelah kebutuhan pupuk nasional terpenuhi.

Artikel Selanjutnya:
Ternyata Ini Sebabnya Thailand Kaget Lihat Beras di Cipinang.

(dce/dce)