Hamas Memberikan Peringatan Baru terhadap Tindakan Iran

by -126 Views

Peperangan antara Hamas, kelompok pejuang Palestina, dengan Israel terus berlanjut dan eskalasi semakin meningkat setelah Israel melancarkan serangan balasan ke Gaza. Sekutu Hamas di Lebanon dan Yaman juga ikut melakukan serangan terhadap Israel. Berikut adalah perkembangan terbaru berdasarkan berbagai sumber, Jumat (3/11/2023):

1. Israel mengepung Gaza: Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengepung Gaza setelah beberapa hari melakukan operasi darat. Mereka menyerang pos-pos terdepan, markas besar Hamas, dan infrastruktur militan tersebut. Tank-tank Israel juga dilaporkan masuk ke kota Gaza yang telah menyebabkan pertempuran sengit antara kelompok tempur dan tentara Israel. Situasi di Gaza saat ini dilaporkan sangat mencekam.

2. Seruan baru dari AS: Meskipun 120 negara di PBB telah meminta gencatan senjata, Amerika Serikat (AS) tidak secara resmi menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun, mereka mengusulkan “jeda kemanusiaan” yang bersifat sementara dan terlokalisasi. Seruan ini muncul setelah Presiden Joe Biden didesak oleh salah satu warga untuk menyerukan gencatan senjata.

3. Hizbullah dan Houthi menyerang Israel: Kelompok Hizbullah di Lebanon dilaporkan menyerang 19 polisi Israel dalam serangan terkoordinasi. Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman juga dilaporkan menyerang Israel dengan menggunakan drone. Kedua kelompok ini merupakan proksi Iran dan mereka menyatakan dukungan mereka kepada Palestina.

4. Hamas mengancam Israel: Hamas, yang merupakan penguasa Jalur Gaza, mengancam Israel bahwa tindakan pengepungan akan menjadi kutukan sejarah bagi Negeri Yahudi itu. Mereka mengancam akan mengambil tindakan yang berbahaya bagi Yerusalem Barat, yang diklaim sebagai ibu kota Israel.

5. AS memberikan bantuan ke Israel: Dewan Perwakilan Rakyat AS, yang dipimpin oleh Partai Republik, telah mengesahkan rancangan undang-undang yang memberikan bantuan senilai US$ 14 miliar kepada Israel. Namun, bantuan ini akan memotong anggaran badan pajak.

6. Bantuan terblokir di Gaza Utara: Kota Gaza dan bagian utara Gaza mengalami pemutusan hubungan dengan wilayah lainnya akibat operasi darat Israel dan bentrokan dengan kelompok militan Palestina. Pengiriman bantuan kemanusiaan dari wilayah selatan kepada pengungsi internal di wilayah utara terhenti. Bahan bakar penting untuk rumah sakit, ambulans, dan pabrik desalinasi air masih dilarang memasuki wilayah tersebut oleh otoritas Israel.

7. Jumlah korban anak-anak meningkat: Jumlah anak-anak yang tewas di Gaza selama tiga minggu terakhir melebihi jumlah korban tewas anak-anak dalam konflik di seluruh dunia sejak 2019. Menurut Save the Children, setidaknya 3.324 anak telah tewas di Gaza, sedangkan 36 anak meninggal di Tepi Barat. Organisasi tersebut meminta gencatan senjata untuk melindungi anak-anak.

8. Menteri Luar Negeri AS mengunjungi Israel: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan kabinet perang Israel di Tel Aviv setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Blinken berencana membahas langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi warga sipil dalam konflik ini.

9. Khawatirnya tetangga Saudi: Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengungkapkan kekhawatiran bahwa kelompok ekstremis dapat mengambil keuntungan dari konflik ini dan menyebabkan lebih banyak kekerasan regional. Mereka menekankan pentingnya diplomasi dan kerja sama antara negara-negara di dunia untuk menurunkan suhu regional.

Perang antara Hamas dan Israel terus memanas, sementara upaya untuk mencapai gencatan senjata belum membuahkan hasil. Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan korban jiwa terus meningkat, termasuk anak-anak. Bantuan kemanusiaan juga terhambat akibat pengepungan dan bentrokan di wilayah tersebut.