PBB Mengutuk Genosida dalam 11 Kejadian Terbaru di Perang Gaza, Menewaskan Ribuan Warga

by -420 Views

Intensitas serangan Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin meningkat setelah hari ke-28. Selain itu, konflik juga telah menyebar ke negara-negara sekitar. Jumlah korban tewas yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza telah melampaui 9.000 orang, termasuk banyak anak-anak dan perempuan. Jumlah korban luka juga mencapai lebih dari 32.000 orang. Serangan Israel dalam 24 jam terakhir telah menewaskan 256 orang dan melukai ratusan lainnya. Di Tepi Barat, 135 warga Palestina dilaporkan tewas sejak 7 Oktober. Selain itu, 37 jurnalis juga tewas saat meliput perang tersebut.

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, melaporkan bahwa empat penampungan pengungsi di Gaza rusak akibat serangan Israel. Sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan juga rusak parah. UNRWA saat ini menampung sekitar 700.000 orang di Gaza utara.

Meskipun 102 truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza, belum ada izin untuk membawa bahan bakar yang diperlukan, seperti makanan, air, obat-obatan, dan peralatan medis. Protes menuntut gencatan senjata juga muncul di Amerika Serikat, dengan kelompok IfNotNow menuntut tindakan dari Presiden Joe Biden.

Amnesty International juga mengutuk tindakan Israel, dengan menyatakan bahwa insiden pengeboman pada oktober lalu menunjukkan penggunaan fosfor putih oleh pasukan Israel. Serangan juga dilakukan oleh kelompok Hamas dari Lebanon ke Israel, menyebabkan kerusakan dan kebakaran.

Militer Israel telah mengepung Gaza dan terlibat dalam pertempuran dengan kelompok tempur Hamas. Situasi Gaza semakin mencekam, dengan terus terjadi serangan dan suara ambulans terdengar.

Para ahli PBB mengatakan bahwa sulit untuk mencegah genosida dan bencana kemanusiaan di Gaza, dan mengecam Israel karena menolak menghentikan rencana mereka. Serangan baru-baru ini oleh Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza juga dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan kejahatan perang oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB.