Operator Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, yaitu Angkasa Pura II (AP II), sedang melakukan berbagai upaya untuk menarik minat maskapai penerbangan agar menggunakan bandara ini. Salah satunya adalah memberikan insentif kepada maskapai yang bersedia terbang dari dan ke BIJB Kertajati.
“Dalam hal ini, AP II memberikan insentif kepada seluruh maskapai, yaitu kompensasi sebesar 100% atas biaya pendaratan (landing fee) dan 100% atas biaya parkir pesawat (parking fee),” kata Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, kepada CNBC Indonesia pada Jumat (3/11/2023).
Insentif tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat menarik minat maskapai untuk melayani penerbangan di BIJB Kertajati.
Awaluddin juga menyebut bahwa Bandara Kertajati memiliki fasilitas dan infrastruktur yang sangat memadai untuk membuka akses penerbangan yang lebih luas di Jawa Barat.
Seperti yang diketahui, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati resmi beroperasi penuh mulai hari Minggu (29/10/2023). Namun, masih ada beberapa maskapai saja yang melayani penerbangan dari dan menuju bandara ini, yaitu Citilink, AirAsia, dan Super Air Jet.
“Di sisi udara (air side), Bandara Kertajati memiliki landasan pacu dengan dimensi 3.000 x 60 meter yang dapat melayani pesawat berbadan lebar (wide body) untuk penerbangan jarak jauh (long haul flight). Sementara itu, di sisi darat (land side), terminal penumpangnya sangat luas dan megah dengan kapasitas hingga 6 juta penumpang per tahun,” tambahnya.
Tentang akses menuju bandara, Bandara Kertajati juga didukung oleh Tol Cisumdawu yang memudahkan akses dari dan ke bandara.
“Dengan infrastruktur dan fasilitas yang ada, ditambah dengan insentif yang diberikan, AP II memiliki ekspektasi untuk menarik minat maskapai membuka penerbangan. Mulai bulan November, Malaysia Airlines akan menjadi maskapai baru yang membuka rute penerbangan Kertajati – Kuala Lumpur,” kata Awaluddin.