Israel menolak dengan keras usulan dari Amerika Serikat untuk membuka jalur bantuan ke Gaza

by -145 Views

Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa gencatan senjata akan tergantung pada pembebasan sandera Israel. Pernyataan ini disampaikan setelah Menteri Luar Negeri Amerika mengunjungi Israel. Menlu AS meminta negara tersebut untuk menghentikan pertempuran dan memperbolehkan bantuan masuk ke Gaza.

Artinya, pernyataan Perdana Menteri Israel merupakan sikap yang keras dan penolakan terhadap usulan Washington.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan serangkaian “jeda kemanusiaan” untuk mengizinkan pengiriman makanan, air, obat-obatan, dan pasokan lain yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Selain itu, AS juga meminta pembebasan lebih dari 200 sandera yang diculik dalam serangan oleh Hamas. Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melanjutkan serangan dan menolak gencatan senjata sementara jika tidak termasuk pembebasan sandera.

Israel juga menolak masuknya bahan bakar ke Gaza, padahal bahan bakar tersebut dibutuhkan untuk rumah sakit dan pabrik desalinasi yang menyediakan air minum. Namun, Israel mengizinkan pengiriman terbatas untuk pasokan vital lainnya.

Blinken menyatakan dukungan AS kepada Israel dan pentingnya Israel dalam mengalahkan Hamas. Mereka juga telah membahas langkah-langkah untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Presiden Biden juga menyatakan dukungan yang jelas untuk Israel, namun juga menyebut kekhawatiran atas meningkatnya jumlah korban jiwa Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan lebih dari 9.200 korban jiwa. Pasukan darat Israel terus melakukan serangan ke Gaza yang menyebabkan kondisi kemanusiaan semakin memburuk.

Jeda dalam pertempuran akan memungkinkan distribusi bantuan kemanusiaan, negosiasi pembebasan sandera, dan lebih banyak warga Gaza dapat keluar melalui penyeberangan perbatasan Rafah ke Mesir.

Lebih dari satu juta warga Gaza telah mengungsi akibat perang, namun wilayah ini kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan. Setelah terputusnya bantuan selama dua minggu pertama perang, puluhan truk membawa bantuan setiap hari ke Gaza.

Blinken meninggalkan Israel untuk melakukan pembicaraan di Yordania dengan pemimpin Yordania dan mitra regional lainnya untuk mengamankan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas dan mencegah perang meluas.