Direktorat Jenderal Kantor Media Pemerintahan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 700 warga Palestina di Gaza meninggal dunia akibat serangan bertubi-tubi Israel selama 24 jam sejak Sabtu (2/12/2023).
Dengan angka tersebut, Israel tercatat telah meningkatkan serangan terhadap daerah kantong-kantong di Gaza yang telah terkepung setelah berakhirnya gencatan senjata selama sepekan pada Jumat lalu. Di antaranya di lingkungan Sheikh Radwan dan Nassr.
Seorang pejabat kantor media pemerintah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 700 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel selama 24 jam terakhir,” dikutip Aljazeera, Minggu (3/12/2023).
Akibat terus berlanjutnya serangan Israel ke Gaza, Hamas menyatakan bahwa perundingan pertukaran tawanan tidak akan dilanjutkan sampai serangan Israel di Gaza berakhir.
Hari ini, dilaporkan bahwa 600 warga negara asing dan warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda di Gaza akan diizinkan masuk ke Mesir. Sebuah daftar diterbitkan oleh pejabat perbatasan Palestina yang memuat nama-nama orang yang diizinkan keluar dari wilayah kantong tersebut.
Lebih dari 300 orang dalam daftar berasal dari Amerika dan Kanada. Ada juga sejumlah orang Jerman, Norwegia, Yunani, Turki, dan Filipina,” tulis Al Jazeera.
Penyeberangan perbatasan Rafah telah dibuka untuk hampir 900 warga negara asing dan mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda sejak Israel memulai kembali serangan di Gaza pada hari Jumat, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA). Selain itu, 13 orang yang terluka diizinkan menyeberang ke Mesir pada Minggu pagi.