Menteri ESDM Meminta Freeport untuk Melakukan Ini dalam Rangka Transisi Energi

by -131 Views

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mulai menggunakan energi bersih dalam mendukung kegiatan usaha tambang. Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke tambang tembaga PTFI di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bersamaan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Arifin menyatakan bahwa penggunaan energi bersih merupakan bentuk adaptasi terhadap tren masyarakat dunia yang sudah mulai beralih dari energi fosil. Selain itu, banyak negara di dunia telah mulai mengangkat isu carbon mechanism cross border.

Menurut Arifin, benda-benda yang berpotensi melintasi batas negara dengan kadar karbon tinggi akan dikenakan pajak. Singapura sendiri sudah mulai memberlakukan pajak senilai US$ 5 dan diprediksi akan mencapai US$ 50 pada tahun 2050. Untuk itu, Arifin menilai bahwa kebijakan tersebut harus segera diantisipasi oleh perusahaan-perusahaan asal Indonesia, termasuk PTFI.

Arifin menekankan pentingnya penggunaan energi bersih dalam kegiatan pertambangan di Indonesia. Dia mengungkapkan bahwa sumber energi bersih, seperti energi bayu, memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan. Demikian juga dengan energi terbarukan lainnya seperti energi angin yang potensinya mencapai 500 GW.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyambut baik permintaan Menteri ESDM untuk mulai menggunakan energi bersih yang rendah emisi dalam kegiatan pertambangannya. PTFI pun berkomitmen untuk mengurangi intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% di tahun 2030.

Selain itu, Tony juga menyebut bahwa logam tembaga merupakan produk masa depan karena banyak digunakan sebagai penghantar listrik. Sebagai contoh, mobil listrik membutuhkan tembaga empat kali lebih banyak daripada mobil biasa. Oleh karena itu, PTFI juga berencana untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang diharapkan dapat beroperasi tahun depan.

Dengan adanya permintaan ini, diharapkan PTFI dan perusahaan pertambangan lainnya dapat segera beralih menggunakan energi bersih untuk mendukung kegiatan pertambangan di Indonesia.