Para Ahli Menjelaskan Alasan Sulitnya Ekonomi RI Tumbuh 7%

by -136 Views

Mantan Menteri Keuangan Indonesia yang juga merupakan seorang ekonom senior, Chatib Basri, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki banyak tantangan dalam mencapai target pertumbuhan 6-7% yang diharapkan oleh sejumlah calon presiden. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terbebani oleh rasio investasi tambahan yang tinggi yang dibutuhkan untuk setiap persentase pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini stagnan di level sekitar 5%.

Chatib menjelaskan bahwa rasio investasi tambahan terhadap PDB (ICOR) saat ini berada pada angka 6,8. Hal ini berarti, setiap persentase pertumbuhan ekonomi membutuhkan tambahan investasi yang besar. Untuk mencapai pertumbuhan 6-7%, investasi terhadap PDB harus mencapai angka 41%-47%. Namun, di sisi lain, Indonesia juga menghadapi rendahnya tabungan domestik bruto terhadap PDB, yang mengakibatkan kesulitan dalam pendanaan.

Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, juga mengakui bahwa masalah pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada tingkat stagnan 5%. Masalah utamanya adalah tingginya rasio ICOR, yaitu biaya modal untuk menghasilkan satu unit output ekonomi yang terlalu tinggi, yaitu 6,25. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan perubahan desain pembangunan sesuai RPJPN 2025-2045.

Abdurohman, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, menambahkan bahwa anggaran akan ditujukan untuk menangani tiga masalah utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu human capital gap, infrastruktur gap, dan institusional gap.

Saat ini, pemerintah harus berfokus pada kebijakan pembangunan yang dapat memperbaiki rasio investasi, peningkatan tabungan domestik, serta penanganan masalah-masalah utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.