Iran membantah klaim AS bahwa pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Iran telah menghantam sebuah kapal tanker kimia di Samudera Hindia. “Tuduhan berulang-ulang ini ditolak karena tidak berdasar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani. Ia menilai AS seharusnya menghadapi tuduhan atas peran dalam perang Israel di Gaza.
Media pemerintah melaporkan bahwa Angkatan Laut Iran telah menerima pengiriman rudal jelajah dengan jangkauan 1.000 km serta helikopter pengintai, seiring meningkatnya serangan terhadap jalur pelayaran setelah pecahnya perang Israel dan Palestina sejak 7 Oktober 2023. Sebelumnya, Pentagon mengklaim bahwa pesawat tak berawak Iran telah menghantam kapal tanker kimia di Samudera Hindia pada 23 Desember 2023.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan, serangan Iran ini merupakan yang ketujuh kalinya terhadap kapal komersial sejak tahun 2021.
Dalam pernyataannya, pejabat itu mengatakan bahwa kapal motor CHEM PLUTO, sebuah kapal tanker kimia berbendera Liberia, milik Jepang, dan dioperasikan oleh Belanda dihantam di Samudera Hindia dengan serangan drone satu arah yang ditembakkan dari Iran. Drone tersebut merupakan senjata yang dirancang untuk berdampak pada targetnya, bukan kembali ke asalnya.
“Tidak ada korban jiwa, dan api di kapal tanker itu telah padam. Tidak ada kapal Angkatan Laut AS berada di sekitar,” kata pejabat pertahanan itu.