Israel kembali melakukan serangan udara di Gaza, Palestina pada Malam Natal atau Minggu (24/12/2023) yang menewaskan setidaknya 78 orang di sana. Paus Fransiskus menyesalkan serangan tersebut yang dikatakannya dalam Misa Hawa di Basilika Santo Petrus, Roma.
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara tersebut merupakan salah satu malam paling mematikan di Jalur Gaza dalam pertempuran Israel dengan Hamas yang telah berlangsung selama 11 minggu. Serangan tersebut terpantau terus berlangsung sejak beberapa jam sebelum tengah malam hingga hari ini, Senin (25/12/2023).
Penduduk lokal dan media Palestina menyatakan Israel meningkatkan serangan udara dan darat terhadap al-Bureij di Gaza tengah. Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qidra mengatakan korban yang berjatuhan dalam serangan udara Israel yang menargetkan Maghazi di Gaza tengah banyak di antara mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Tentara Israel mengatakan pihaknya sedang meninjau laporan insiden Maghazi dan berkomitmen untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil. Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka beroperasi di daerah padat penduduk atau menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Namun, pesawat-pesawat tempur Israel membom jalan utama antara pusat Gaza, menghalangi lalu lintas ambulans dan kendaraan darurat.
Militer Israel mengatakan 10 tentaranya tewas dalam satu hari terakhir, menyusul lima tentara lainnya yang tewas pada hari sebelumnya, kekalahan dua hari terburuk sejak awal November. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain terus berperang. Dalam pesan video selanjutnya dia mengatakan pasukannya akan berperang lebih jauh ke Gaza sampai “kemenangan total” atas Hamas.
Israel mendapat tekanan dari sekutu terdekatnya Amerika Serikat untuk mengalihkan operasinya ke fase kepadatan yang lebih rendah dan mengurangi kematian warga sipil.