Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 250 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir hingga Senin (25/12) kemarin. Serangan intensif oleh pasukan Israel juga menyebabkan 500 orang terluka, yang bertepatan dengan Hari Natal.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas memperingatkan bahwa perang tidak akan segera berakhir. Ini disampaikan saat tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata semakin meningkat.
Serangan Israel ke Gaza dilakukan melalui darat dan udara. Serangan udara di kamp pengungsian Maghazi telah menyebabkan 106 warga sipil tewas.
Netanyahu menyatakan bahwa Israel tidak akan berhenti dan akan terus memperluas serangan dalam beberapa hari ke depan. Ia meyakini masih ada 129 sandera yang ditahan di Gaza saat ini.
Mesir dan Qatar telah berupaya untuk mediasi gencatan senjata, namun tampaknya belum menemui jalan keluar.
Selama ini, Israel terus membombardir hunian warga Palestina. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat total 20.764 warga Gaza tewas dan 54.536 terluka.
PBB melaporkan bahwa lebih dari setengah juta orang di Gaza mengalami kelaparan karena kurangnya asupan makanan. Situasi ini membuat mayoritas populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang terusir dari rumah mereka. PBB menyebut situasi saat ini di Gaza ibarat ‘kiamat’.
