Luhut Reveals Chinese EV Battery Manufacturer’s Rp 6 Trillion Investment in Indonesia

by -191 Views

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa perusahaan baterai kendaraan listrik asal China, China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), setuju untuk berinvestasi di Indonesia sebesar US$ 420 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun. Rencana investasi ini akan diumumkan secara resmi pada Kamis, 28 Desember 2023.

CBL, yang merupakan anak usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk proyek sel baterai, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari sisi hulu pertambangan hingga pengolahan nikel.

Kerja sama tersebut adalah dalam Proyek Integrasi Baterai EV (electronic vehicle/ kendaraan listrik) Indonesia, yang meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai. Total nilai proyek baterai kendaraan listrik yang akan dibangun bersama CBL ini diperkirakan mencapai nyaris US$ 6 miliar atau sekitar 86,1 triliun.

Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter menyebut bahwa proyek kerja sama dengan China dinilai akan lebih cepat terbangun dibandingkan dengan rencana proyek kerja sama dengan Korea Selatan. Selain itu, proyek dengan China bisa lebih cepat berjalan karena pihak Antam dan Hong Kong CBL telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 16 Januari 2023 lalu terkait pengalihan 49% saham Antam di anak usaha, PT Sumberdaya Arindo (SDA) di proyek bersama dengan CBL.

Demikianlah investasi China di Indonesia yang akan membawa dampak positif bagi pengembangan proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia.