Mengapa Kilang RI Bisa Memproduksi Bioavtur dan Kapan Maskapai Akan Menggunakannya?

by -130 Views

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, menargetkan produk bioavtur perusahaan sudah bisa dijual secara komersial pada 2024 ini. Perusahaan sudah memproduksi bioavtur atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan campuran produk turunan sawit, yakni Refined Bleach Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO), sebesar 2,4% pada Kilang Hijau alias Green Refinery Cilacap, Jawa Tengah. Adapun kapasitas pengolahan bioavtur pada Green Refinery Cilacap kini mencapai 9.000 barel per hari (bph).

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, bioavtur 2,4% ini sudah diuji coba secara komersial pada Oktober 2023 lalu pada Pesawat Boeing Garuda, Boeing 737-800NG dan sebelumnya juga telah diuji coba pada CN235. Dengan begitu, pada 2024 ini pihaknya berharap adanya maskapai penyerap bioavtur secara komersial. “Target kita tentunya untuk 2024 harus adanya off-taker (pembeli) lah. Artinya off-taker untuk lebih merealisasikan dari uji komersial dengan penerbangan. Itu harus step berikutnya bagaimana penggunaan 2,4% itu secara menyeluruh di Indonesia,” ungkap Taufik kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (02/01/2024).

Dia menyebut, salah satu Subholding Pertamina yakni PT Pertamina Patra Niaga, mulai menjajaki kerja sama dengan pasar luar negeri untuk penjualan bioavtur. “Sebenarnya kan, kalau rekan kita Patra Niaga sudah memulai kerja sama dengan beberapa off-taker di luar, menjajaki kemungkinan untuk memasarkan di luar. Nah itu, once ada, katakanlah demand, tentunya kita harus bersiap diri,” tambahnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melakukan uji komersil pemakaian bahan bakar bahan bakar aviasi dengan campuran kandungan energi terbarukan dengan nama produk produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF). “Alhamdulillah satu lagi milestone dalam perjalanan Indonesia terwujud. 27 Oktober 2023 akan tercatat dalam sejarah Republik ini, sebagai penerbangan komersil pertama di Indonesia menggunakan SAF,” terang Oki Muraza SVP Research & Technology Innovation Pertamina, dikutip Sabtu (28/10/2023).

Setelah melalui serangkaian tahap pengembangan dan uji coba keandalan SAF, pada hari Jumat (27/10/2023), Pertamina bersinergi dengan Garuda Indonesia akan melaksanakan kegiatan penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo menggunakan bahan bakar Pertamina SAF.

Untuk mempersiapkan penerbangan tersebut, Pertamina melakukan pengisian SAF melalui Soekarno-Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI), di Cengkareng, pada Kamis (26/10). Pengisian SAF juga dilakukan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo (Surakarta) sebelum armada kembali ke Soekarno-Hatta.

Sebagaimana diketahui, pengembangan Pertamina SAF menjadi salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi khususnya di bisnis aviasi, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) 2060. Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan, yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula SAF sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang. Selain itu, aspek pemanfaatan komponen minyak sawit ini dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di dalam negeri. Selain itu, Pertamina SAF juga telah melalui uji terbang yang dilaksanakan pada 4 Oktober 2023, SAF telah melalui tahapan ground round dan flight test pada pesawat komersial berjenis Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GFX, milik maskapai Garuda Indonesia. Uji terbang dilakukan selama 60 menit, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu. Pertamina SAF merupakan hasil inovasi dan kolaborasi antara Subholding Pertamina. Melalui fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap, SAF menggunakan metode co-processing Hydrotreated Esters and Fatty Acids (HEFA), dan sesuai standar internasional. Nantinya SAF akan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan kepada pasar aviasi internasional.

Artikel Selanjutnya
Sukses Mengudara, Bioavtur Pertamina Sasar Pasar Ekspor
(wia)