Bogor – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa masa depan Indonesia di abad modern akan penuh dengan tantangan. Dia percaya bahwa orang-orang yang akan berhasil dan unggul adalah mereka yang mampu bekerja keras dan cerdas.
“Massa depan bangsa kita di tengah kehidupan modern, kehidupan abad ke-21 adalah masa depan yang penuh tantangan, hambatan, dan rintangan,” kata Prabowo saat menghadiri wisuda Unhan RI di Sentul, Bogor, Senin (12/2).
Meskipun demikian, Prabowo juga menyatakan bahwa kesempatan dan peluang akan tetap ada di tengah berbagai tantangan berat yang akan dihadapi.
“Sejarah peradaban manusia mengajarkan bahwa mereka yang akan bertahan atau survive adalah mereka yang bekerja keras dan cerdas, mereka yang disiplin dan memiliki kehendak yang kuat,” lanjut Prabowo.
Menurutnya, orang-orang yang memiliki kehendak kuat untuk berprestasi dan pintar dalam berinovasi juga akan bertahan di tengah berbagai tantangan zaman.
“Hanya bangsa yang memiliki anak-anak muda seperti itu yang membuat bangsa bisa unggul,” katanya.
Prabowo juga menyatakan kebanggaannya terhadap tradisi meritokratik yang tumbuh di Unhan RI. Kualitas manusia yang bekerja keras dan cerdas menjadi standar kualitas mahasiswa di Unhan RI.
Selama ini, mahasiswa yang dapat belajar di Unhan RI tidak memandang latar belakang sosial. Ada yang berasal dari keluarga petani, pekerja pelabuhan, hingga penjual bakso di pasar.
“Saya ingin tradisi ini dipertahankan sekeras mungkin,” katanya.
Prabowo juga mengatakan bahwa syarat menjadi mahasiswa Unhan RI mengacu pada persyaratan kampus-kampus ternama di luar negeri.
“Karena syarat yang Anda lalui cukup tinggi, saya ambil syarat dari universitas terbaik di dunia, saya ambil syarat-syarat dari Harvard, MIT (Institut Teknologi Massachusetts) Stanford. Jadi, saudara perlu bangga,” katanya.
Prabowo juga menegaskan bahwa Unhan RI tidak menerima bentuk rekomendasi apapun dari siapapun. Seluruh mahasiswa dinyatakan lolos berdasarkan kemampuan akademik mereka.
Unhan RI hari ini meluluskan 573 mahasiswa yang terdiri dari Doktor (17); Fakultas Strategi Pertahanan (273); Fakultas Manajemen Pertahanan (69); Fakultas Keamanan Nasional (82); Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan (57); serta S1 Fakultas Kedokteran Militer (75). (SENOPATI)