Rusia Berpikir Pihak yang Bertanggung Jawab atas Serangan Mematikan di Moskow, Menuduh AS, Ukraina, dan Israel

by -173 Views

Kremlin menolak untuk memberikan komentar tentang klaim kelompok ISIS bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan mematikan di Moskow akhir pekan lalu. Moskow tampaknya meragukan klaim tersebut, seperti dilaporkan pada Senin (23/3/2024).

Setidaknya 137 orang tewas ketika para penyerang bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus dan menembaki penonton yang berada di dalamnya. Mereka juga membakar gedung tersebut, menjadikannya serangan paling fatal dalam sejarah negara itu.

ISIS telah mengaku beberapa kali sejak Jumat bahwa mereka melakukan serangan tersebut. Bahkan media yang berafiliasi dengan ISIS telah mempublikasikan video para penyerang bersenjata di dalam lokasi tersebut menembaki penonton konser.

Namun, dalam satu-satunya pernyataan publik tentang pembantaian tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mencurigai keterlibatan Ukraina. Hingga saat ini, belum ada pejabat Rusia senior yang mengomentari klaim ISIS.

Menurut AFP, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia hanya membicarakan data awal dan belum mengemukakan versi resmi.

Tim penyelamat memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Rusia telah menangkap 11 orang terkait serangan ini, di mana empat di antaranya telah terbukti bersalah. Mereka berasal dari Tajikistan.

Pemimpin Redaksi RT, Margarita Simonyan, mengungkapkan bahwa salah satu tersangka mengatakan bahwa dia ditawari bayaran sebesar 500.000 rubel (sekitar Rp 85 juta) untuk melakukan serangan.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuduh AS mencoba mengalihkan perhatian dari Ukraina dengan menyalahkan ISIS atas serangan tersebut. Zakharova juga menyebut adanya keterlibatan Israel dalam insiden tersebut.

Semua faktor tersebut, menurut Zakharova, menunjukkan keterlibatan pemerintah AS dalam mendukung terorisme di Ukraina dan di berbagai belahan dunia.