Pasang spanduk Acil Odah sebagai calon Gubernur Kalimantan Selatan di Kelurahan Kelayan, Banjarmasin, memicu beragam reaksi dari warga. Acil Odah, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, menjadi pusat perhatian bagi warga Kelayan. Dukungan terhadap pencalonan Acil Odah ditandai dengan pemasangan spanduk di berbagai lokasi strategis di Kelurahan Kelayan. Warga dengan antusias menyambut kehadiran spanduk tersebut, bahkan ada yang memasang spanduk di rumah masing-masing.
Acil Odah, yang memiliki nama lengkap Muhammad Noor, adalah seorang politisi yang lahir di Banjarmasin pada tahun 1967. Ia memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Lambung Mangkurat dan telah meniti karier politik sejak tahun 2004. Dalam perjalanan karier politiknya, Acil Odah telah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Banjarmasin dan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Acil Odah memiliki aspirasi untuk memajukan Kalimantan Selatan dengan membangun infrastruktur yang memadai, meningkatkan perekonomian, dan mengembangkan sumber daya manusia. Ia berencana untuk memperbaiki infrastruktur transportasi, mengembangkan sektor pariwisata, pertanian, dan pertambangan, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Kalimantan Selatan.
Respons warga Kelurahan Kelayan terhadap pemasangan spanduk Acil Odah sebagai calon Gubernur Kalimantan Selatan beragam. Ada yang mendukung pencalonan Acil Odah karena pengalaman dan prestasinya sebagai Wali Kota Banjarmasin, namun ada pula yang menolak karena tidak puas dengan kinerjanya selama memimpin Kota Banjarmasin.
Kampung Acil Odah di Kelayan, Banjarmasin, menjadi sorotan karena spanduk pencalonannya. Meskipun tengah diberitakan dugaan pencucian uang oleh Hakim Agung Gazalba Saleh, spanduk ini tetap menjadi perbincangan seputar situasi politik. Meski demikian, dampak spanduk ini memunculkan spekulasi terkait langkah politik Acil Odah di masa mendatang.
Meskipun pemilu Gubernur Kalimantan Selatan 2024 masih jauh, spanduk pencalonan Acil Odah telah menyita perhatian masyarakat. Berdasarkan jajak pendapat, Acil Odah berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 15%, sementara petahana Sahbirin Noor memimpin dengan elektabilitas 45%. Meski masih lama, prospek kemenangan Acil Odah tetap terbuka dengan dukungan kuat dari warga Banjarmasin.
Dalam kampanye pencalonannya, tim Acil Odah menerapkan berbagai strategi, seperti penjangkauan akar rumput, kampanye media sosial, dan penyelenggaraan acara publik. Meskipun harus bersaing dengan kandidat lain yang memiliki elektabilitas tinggi, Acil Odah masih memiliki peluang untuk memenangkan pemilihan gubernur Kalimantan Selatan.
Dengan kehadiran spanduk Acil Odah di Kelurahan Kelayan, Banjarmasin, menjadi sorotan, menjadikan Pilgub Kalsel 2024 semakin menarik. Acil Odah dipandang memiliki potensi untuk memimpin Kalimantan Selatan dengan visi dan misi yang dicanangkan. Semua ini akan memengaruhi lanskap politik di Kalimantan Selatan dan menentukan siapa yang akan memimpin provinsi ini ke depan.