Memahami Divestasi dalam Tuntutan Mahasiswa yang Menggelar Demo Solidaritas untuk Palestina

by -105 Views

Aksi demonstrasi mahasiswa yang menunjukkan solidaritas terhadap Palestina mulai bergema di seluruh dunia. Mereka tergerak setelah Tel Aviv melancarkan serangan ke wilayah kantong Palestina, Gaza, yang saat ini telah menewaskan lebih dari 34.000 warga sipil. Secara rinci, hampir semua mahasiswa terus meneriakkan gerakan agar perguruan tinggi melakukan divestasi dari perusahaan yang mendukung Israel.

Apa itu divestasi dan hubungannya dengan Israel?
Mengutip situs web Cornell Law School, divestasi adalah proses di mana suatu organisasi menjual saham, aset, atau investasi lainnya karena alasan politik, etika, atau keuangan. Dalam konteks universitas, melakukan divestasi berarti menarik investasi pada perusahaan tertentu yang didanai oleh dana abadi universitas. Divestasi telah menjadi salah satu tuntutan gerakan skala global, gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS). Ini merupakan sebuah upaya internasional yang menyerukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang dituduh terlibat dalam pendudukan wilayah Palestina, perang di Gaza, dan melanggar hukum internasional.

Perusahaan yang dicatut
Sebuah investigasi yang diterbitkan oleh Program Aktivisme Ekonomi dari American Friends Service Committee (AFSC) menuliskan empat perusahaan yang terang-terangan mendukung Israel. Perusahaan pertama yang dicatut adalah Cisco, raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), yang disebut menjalin kemitraan jangka panjang dengan Israel untuk mengembangkan pusat kerja bersama guna membantu mengintegrasikan kota-kota kecil dan daerah terpencil ke dalam industri teknologi tinggi Tel Aviv. Beberapa dari pusat-pusat ini didirikan di wilayah yang dipandang ilegal menurut hukum internasional. Lalu ada Lockheed Martin, yang merupakan perusahaan militer terbesar di dunia, yang memasok senjata kepada pemerintah Israel. Selain itu, Caterpillar dan General Electric juga disebut terlibat dalam dukungan kepada Israel melalui program pembiayaan AS.

Dampak protes pada divestasi
Christopher Marsicano, asisten profesor studi pendidikan di Davidson College di North Carolina, mengatakan divestasi ini sangat sulit dilakukan, dengan saham perusahaan tersebut besar terkait dengan Israel. Marsicano juga menambahkan bahwa divestasi mungkin tidak akan memberikan banyak dampak ekonomi terhadap dana abadi universitas atau perekonomian Israel, namun dampak politiknya bisa lebih signifikan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyebutkan protes mahasiswa di universitas Amerika secara terbuka, menunjukkan bahwa protes ini telah menarik perhatian pemerintah Israel dan memberikan tekanan pada para pemangku kepentingan untuk mendukung gencatan senjata.