Pengamat: Pilkada Kuningan Menuju 3-4 Paslon, Kemungkinan PDI-P Kembali Menang

by -62 Views

SiwinduMedia.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kuningan yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024 semakin dekat. Nama-nama Bakal Calon yang masih bertahan sudah mulai memasarkan diri mereka di tengah masyarakat. Dari berbagai nama yang ada, diprediksi bahwa Pilkada tahun ini akan mencakup 3 hingga 4 Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kuningan.

Beberapa nama yang masih bertahan untuk meraih kursi K1 (Bupati Kuningan) dan K2 (Wakil Bupati Kuningan) antara lain HM Ridho Suganda SH MSi dan Rana Suparman SSos (PDI Perjuangan), H Yanuar Prihatin MSi (PKB), Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi (Partai Golkar), Dr KH Alfan Syafi’i (PKS), serta dr Deni Wirananggapathi (Prifesi Dokter di RSUD Waled / Cucu mantan Bupati Kuningan Aruman Wirananggapathi).

Selain itu, muncul pula pendatang baru yang sudah mendapat tanggapan dari masyarakat, yaitu Ketua Desk Pilkada DPD PAN Kuningan H Udin Kusnedi SE MSi dan juga pengusaha sekaligus mantan Direktur PDAM Tirta Kamuning Kuningan H Kamdan SE (Didaftarkan ke PPP). Sebelumnya, ada nama pengusaha muda yang menjadi bakal calon bupati, Thony Indra Gunawan, namun ia mundur karena tidak mendapat restu dari orang tua.

Dari para Bakal Calon ini, pengamat memprediksi akan terbentuk 4 pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dengan nama-nama Bakal Calon Bupati seperti HM Ridho Suganda / Rana Suparman (PDI-P), H Yanuar Prihatin (PKB), H Dian Rachmat Yanuar (Partai Golkar) dan H Alfan Syafi’i (PKS). Sementara sisanya kemungkinan akan menjadi Bakal Calon Wakil Bupati.

“Dari berita yang ada di media online, sepertinya sudah ada pemenjaraannya. Barang sudah ada dan terlihat, kemungkinan dalam Pilkada Kuningan tahun 2024 ini akan ada 3 hingga 4 pasangan Calon,” kata aktivis Pemuda sekaligus pengamat politik Dr H Mas Kana Kurniawan SHI MHum, dalam keterangan tertulisnya kepada SiwinduMedia.com, Minggu (30/6/2024).

Kana menegaskan bahwa persaingan dalam Pilkada Kuningan dipastikan akan berlangsung sangat ketat, mengingat semangat untuk merebut kursi nomor satu dan dua di Kuningan sangat besar, terutama karena tidak ada Calon petahana/incumbent. Meskipun ada nama Ridho Suganda yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kuningan dari PDI-P, namun hal tersebut tidak membuat kandidat lain gentar.

“Benar memang ada Kang Ridho yang merupakan mantan Wakil Bupati dan memiliki nama besar dari orang tuanya (H Aang Hamid Suganda, red), namun bagi partai dan kandidat lainnya, sepertinya Kang Ridho bukan lawan yang berat. Makanya sekarang terlihat cukup banyak yang mulai muncul ke publik,” ujar Kana.

Meski begitu, Dr Kana menekankan bahwa kekuatan PDI-P di Kabupaten Kuningan tidak boleh dianggap remeh, terutama karena selama beberapa periode terakhir, PDI-P selalu menang dalam setiap event politik, baik Pileg maupun Pilkada. PDI-P tidak dapat dikalahkan dalam Pilkada karena Paslon Bupati-Wakil Bupati lebih dari 2, tidak head to head.

“Jika terdapat lebih dari dua pasangan calon (Bupati-Wakil Bupati) dalam Pilkada nanti, kemungkinan besar PDI-P akan menang lagi. Apalagi jika ada 4 Paslon, PDI-P akan nyaman dengan banyaknya pasangan calonnya. PDI-P pasti tetap solid, terutama dengan adanya istilah Biar Gepeng Tetap Banteng,” ujar Kana.

Pada Pilkada sebelumnya tahun 2018, Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati H Acep Purnama-HM Ridho Suganda hampir kalah dengan pasangan dr Toto Taufikurohman-Yosa Octora Santono. Namun karena adanya pasangan lain yang diusung Golkar dan PAN, yakni paslon H Dudy Pamuji-H Udin Kusnedi, suara terpecah dan Paslon Acep-Ridho keluar sebagai pemenang dan dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Kuningan periode 2018-2023.

“Selama ini, tokoh yang diandalkan oleh PDI-P adalah Almarhum Bapak H Acep Purnama. Meskipun beliau telah meninggal, menurut saya PDI-P masih solid dan berpotensi menang lagi pada Pilkada 2024. Terutama jika PDI-P bisa mengambil calon wakilnya dari Partai Golkar, PKB, atau bahkan PKS. Semakin kuatlah PDI-P,” kata Kana.

Namun, Kana menekankan bahwa Pilkada bukan sekadar ajang untuk mencari kekuasaan, melainkan harus menjadi ajang demokrasi yang sehat agar masyarakat bisa memilih pemimpin terbaik untuk masa depan yang lebih baik. Dengan begitu, masa depan Kuningan dapat menjadi lebih teratur dengan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang merakyat.

“Siapapun yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati, harus kita dukung bersama sebagai pilihan masyarakat. Pemimpin kita nanti harus mampu membawa Kuningan menjadi daerah yang lebih maju di berbagai aspek, termasuk ekonomi, pariwisata, dan lainnya,” harap Kana.