Bukan hanya Nikel-Timah saja, persiapan untuk mengawasi Bakal Tembaga dan mineral lainnya sedang dijalankan dengan serius!

by -138 Views

Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara antara Kementerian dan Lembaga (SIMBARA) pada Senin (22/7/2024). Kali ini, SIMBARA menyasar sektor komoditas nikel dan timah selain sektor batu bara seperti sebelumnya.

Pada tahun 2023, pemerintah telah meluncurkan SIMBARA untuk memantau proses hulu dan hilir batu bara. Kali ini, fokusnya adalah pada sektor timah dan nikel. Untuk selanjutnya, pemerintah berencana meluncurkan SIMBARA untuk komoditas tembaga, emas, dan bauksit.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa peluncuran SIMBARA sangat penting bagi sektor mineral dan batu bara. SIMBARA diharapkan dapat memperbaiki proses bisnis, membuatnya lebih efisien, transparan, dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

Arifin menyebut bahwa perizinan yang kembali ke Pemerintah Pusat tidak mungkin tanpa adanya sistem informasi. SIMBARA telah digunakan sejak Oktober 2023 untuk meningkatkan tata kelola pertambangan yang transparan dan meningkatkan penerimaan negara.

Dengan integrasi ini, hanya perusahaan tambang terdaftar dan memiliki RKAB yang dapat membuat billing profesional. Pemanfaatan sistem Simbara diharapkan dapat memberikan dampak positif pada penerimaan negara, efektivitas pengawasan, dan ekosistem yang mendukung kebijakan pemerintah.

Arifin juga menyebut bahwa Simbara telah mendeteksi beberapa modus pelanggaran, seperti penggunaan NTPN yang tidak valid dan penghindaran PNBP. Harapannya, Simbara dapat meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, efisiensi operasional, transparansi, akuntabilitas, serta mendukung pembangunan berkelanjutan.

Kementerian ESDM menargetkan menyelesaikan sistem minerba one pada bulan Oktober 2024 agar sistem yang ada menjadi lebih baik dan lengkap.