Ada Rencana ‘Vaksinasi’ PLTU Suralaya Banten, Tapi..

by -200 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pembangunan jaringan transmisi listrik Jawa-Sumatera perlu dilakukan terlebih dahulu. Terutama sebelum PLTU Suralaya di Banten mengakhiri masa operasinya lebih cepat.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui bahwa PLTU Suralaya telah menyebabkan polusi udara di Jakarta. Hal ini disebabkan karena wilayah tersebut memiliki banyak industri dan PLTU berkapasitas besar.

Di sisi lain, pemerintah juga perlu memikirkan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk menggantikan PLTU Suralaya. Pasokan listrik yang dibutuhkan untuk Pulau Jawa cukup besar dan potensi EBT di Jawa tidak dapat memenuhi kebutuhan listrik yang biasanya dipasok oleh PLTU.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga sedang mempertimbangkan untuk menghentikan operasional PLTU lebih cepat. Langkah ini diambil untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Pemerintah juga akan mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan BBM rendah sulfur untuk mengurangi polusi udara.

Pemerintah perlu menjaga infrastruktur transmisi listrik antara Jawa dan Sumatera agar EBT dapat digunakan secara efisien. Pembangunan jaringan transmisi listrik Jawa-Sumatera dianggap penting untuk mendukung penggunaan EBT di Indonesia.