Pemerintah memberikan perhatian besar kepada masyarakat kelas menengah yang rentan mengalami turun kelas. Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Pungkas Bahjuri Ali menyatakan bahwa kelompok kelas menengah terbagi menjadi kelas menengah atas dan kelas menengah bawah.
Bagi masyarakat kelas menengah bawah, pemerintah menyadari bahwa mereka rentan untuk turun kelas, bahkan bisa jatuh ke dalam kemiskinan. Pemerintah fokus pada mereka yang paling bawah, yaitu orang-orang miskin, untuk membantu mereka bertahan dan meningkatkan penghasilan mereka.
Kelas menengah juga mendapat perhatian karena mayoritas masyarakat Indonesia berada di kelompok tersebut. Mereka memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi nasional di masa depan. Pemerintah juga menyoroti pengeluaran masyarakat kelas menengah yang dianggap kurang produktif, seperti pengeluaran untuk merokok.
Pemerintah juga menyoroti masalah penghasilan masyarakat kelas menengah karena berkaitan dengan hukum penawaran dan permintaan dalam berbagai bidang pekerjaan. Program-program yang ada ditujukan untuk kelas menengah, terutama bagi mereka yang berisiko kehilangan pekerjaan.
