Pasukan Israel melakukan serangan darat ke Lebanon. Pada Selasa (1/10/2024) dini hari, Israel mengatakan mulai melancarkan serangan darat terbatas ke Lebanon dengan target Hizbullah. Sejak pekan lalu, Israel telah mengebom wilayah Kola di ibu kota Lebanon, Beirut dan telah menewaskan pemimpin kelompok Hizbullah, Hassan Nasrallah. Pasukan Israel meminta warga di Lebanon Selatan untuk mengungsi karena pasukan Israel telah mengeluarkan peringatan “mendesak” kepada penduduk 25 desa di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka.
Hizbullah membantah bahwa pasukan Israel menyeberang ke Lebanon selatan setelah Israel mengatakan pasukannya melakukan serangan “terbatas” di sana. Ali Rizk, analis urusan politik dan keamanan yang berkantor di Beirut, mengatakan pasukan Israel berusaha untuk “menguasai” pejuang Hizbullah di Lebanon selatan larut malam tadi namun pasukan Israel berhasil dipukul mundur dan dipaksa mundur.
Faksi bersenjata Lebanon, Hizbullah, tengah mendapatkan tekanan besar dari Israel dan oposisinya. Para ahli menganggap banyak faksi-faksi Lebanon mungkin ingin memanfaatkan kelemahan Hizbullah yang nyata untuk menegaskan kembali dominasi mereka sendiri.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa ia berbicara semalam dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tentang serangan darat di Lebanon selatan. Amerika Serikat merespon serangan darat Israel ke Lebanon dengan menawarkan dukungan kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk “membongkar infrastruktur serangan” di sepanjang perbatasan dengan Lebanon-Israel.
PBB telah memperingatkan terhadap “invasi darat skala besar” di Lebanon. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan sangat prihatin dengan aktivitas militer Israel di Lebanon. Menteri kerja sama internasional Qatar Lolwah Alkhater mengkritik tajam serangan Israel terhadap Gaza dan Lebanon, sementara Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mendesak Israel untuk menghentikan serangan darat ke Lebanon untuk menghindari eskalasi konflik. Menlu Inggris David Lammy mengatakan bahwa tidak ada yang ingin kembali ke masa lalu dengan Israel yang berperang di Lebanon selatan dan menambahkan bahwa harga perang regional akan sangat mahal.