Pesan Dari Kapal Perang yang Dinaiki Jokowi dan Prabowo

by -218 Views

Sebelum dilantik sebagai Pemimpin Tertinggi di NKRI pada 20 Oktober 2024 nanti, Pak Prabowo telah membantu dan berhasil membuat ribuan anak bangsa menjadi anggota DPR RI, DPRD, menteri, gubernur, wali kota, dan bupati, serta menjadi pemimpin di berbagai bidang kehidupan.

Setelah berolahraga, saya menonton TV pada 28 September 2024, di mana Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo duduk bersama di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

Ingatan saya terbawa ke tahun 2019, ketika Pak Jokowi dan Pak Prabowo bersatu dalam satu kapal.

Tiba-tiba, muncul akun anonim di media sosial dengan konten berisi kemarahan, caci maki, dan fitnah. Mereka menentang upaya rekonsiliasi atas nama pendukung Prabowo dan Jokowi.

Namun, Pak Prabowo dan Pak Jokowi tidak terpengaruh oleh hal-hal kecil demi tujuan yang besar.

Beberapa minggu kemudian, istilah “cebong” dan “kampret” mulai menghilang, dan permusuhan di berbagai daerah berubah menjadi persaudaraan.

Kapal Persatuan Indonesia melaju menuju medan perang. Indonesia berhasil mengatasi Covid-19, tingkat kemiskinan ekstrem menurun menjadi 0,8 persen pada tahun 2024, dan kekuatan armada laut NKRI menjadi yang keempat terbesar di dunia.

Pak Jokowi layak mendapatkan Brevet Hiu Kencana atas dukungan terhadap kemajuan armada kapal selam TNI Angkatan Laut. Prestasi besar juga dicapai di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, IKN (Ibu Kota Negara), Indonesia sentris, pencegahan bencana alam, kerukunan, negara yang semakin hadir, dan prestasi lainnya. NKRI kini aman, damai, dan maju; dibandingkan dengan negara lain.

Pada akhir masa pengabdian sebagai Presiden dan Menteri Pertahanan RI, Pak Jokowi dan Pak Prabowo kembali bersama di atas KRI Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

Kapal perang dengan nama besar Ketua BPUPKI itu menyampaikan pesan bahwa musuh bukanlah pihak asing, bukan agama, bukan bangsa, bukan pula penelitian dan kritik. Musuh adalah stunting, gizi buruk, kemiskinan, korupsi, intoleransi, ketidakadilan, kualitas pendidikan, disinformasi, fitnah, dan kebencian.

Meskipun musuh banyak, kita memiliki modal besar dalam bentuk persatuan. Presiden terpilih memiliki integritas tinggi tanpa pemalakan dan telah diuji dengan banyak jabatan tanpa terlibat dalam korupsi. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang mencintai perdamaian dan memiliki hubungan baik dengan mantan presiden, wakil presiden, dan tokoh bangsa lainnya.

Kita juga memiliki Pak Prabowo Subianto, yang sebelum menjadi Presiden RI telah membantu ribuan orang menjadi pemimpin di berbagai bidang.

Masyarakat telah menyadari bahwa lima tahun ke depan adalah kesempatan emas untuk menuju Indonesia maju. Dengan 1.340 suku bangsa yang hidup rukun di bawah NKRI, kita memiliki segala bekal untuk meraih Indonesia emas.

Terima kasih kepada Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati, Pak SBY, Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan seluruh tokoh masyarakat atas kontribusinya.

Terima kasih kepada Pak Jokowi dan Pak Prabowo yang telah merajut kembali kebangsaan kita. Persatuan telah terwujud dari Sabang hingga Merauke.

Selamat Hari Kesaktian Pancasila dan HUT TNI Ke-79. Selamat bertugas bagi presiden terpilih kita, Bapak Prabowo Subianto, putra dari Bapak Soemitro Djojohadikoesoemo dan Ibu Dora Marie Sigar.

Depok, Jawa Barat, 02 Oktober 2024.

Hormat kami,
Hariqo Wibawa Satria,
Direktur Eksekutif Komunikonten.

Source link