Presiden terpilih Prabowo Subianto akan melantik menteri-menterinya pada Senin (21/10/2024), sehari setelah ia dilantik sebagai presiden. Hal tersebut diungkap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi meminta masyarakat untuk bersabar menunggu terkait nama-nama yang akan masuk kabinet. “Nanti tunggu saja hari Senin, seminggu lagi, menterinya akan dilantik. Kalau mau tahu menterinya siapa-siapa, tanya ke Pak Ahmad Muzani (Sekjen Partai Gerindra),” kata Jokowi di Forum CEO 100 Kompas, di Istana Garuda, IKN, dikutip Minggu (13/10/2024).
Prabowo sendiri menyebut, akan bersama koalisi besar dalam lima tahun ke depan. Maka jangan heran apabila nanti kabinet tampak gemuk. “Saya ingin bentuk pemerintahan persatuan yang kuat terpaksa koalisinya besar,” ungkap Prabowo ketika bertemu dengan investor dalam sebuah acara yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024). “Nanti dibilang kabinet Prabowo kabinet gemuk, banyak ya. Negara kita besar Bung,” tegasnya. Menurut Prabowo, untuk mengurus Indonesia seluas ini memang dibutuhkan jumlah menteri yang banyak. Apalagi masalah yang dihadapi terbilang kompleks. “Negara kita luas nya sama dengan Eropa, Eropa 27 negara kita 1 negara,” ujarnya. Meski demikian, Prabowo tidak ingin disebut otoriter. Prabowo juga akan merangkul semua kelompok dari wilayah Indonesia barat, tengah dan timur. “Kalau kita negara otoriter, hanya 1 partai ya bisa, jalankan negara ini hanya 20 menteri 24 menteri,” terang Prabowo.
Prabowo secara gamblang akan mengambil menteri era kabinet Presiden Jokowi, karena merupakan orang terbaik. “Bahkan dalam menyusun kabinet kok saya melihat banyak juga ya menteri yang akan datang ya banyak berada di kabinet sekarang,” kata Prabowo. Prabowo menjelaskan, penerima mandat dari rakyat untuk menjadi presiden RI memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Sehingga ia mengatakan sejalan dengan Jokowi dalam menyusun kabinetnya untuk mencari orang yang terbaik. “Kalau kita mau menyusun dan memilih tim sepakbola timnas sepakbola apa yang dicari? adalah pemain terbaik, kita tidak pikirkan orang tuanya siapa, agamanya apa, sukunya apa, rasnya apa, tapi dia mampu atau tidak dia bisa atau tidak, dia berjuang atau tidak, mampu atau tidak dia deliver berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat nah itu yang kita cari,” kata Prabowo. “Pak Jokowi pun demikian mencari yang terbaik, saya pun demikian dan kalau kebetulan orangnya masih bagus pasti kita minta ikut lagi,” sambungnya.
Prabowo cukup waspada disusupi orang pintar namun berhati busuk masuk ke kabinetnya. “Kita harus berani akui kesulitan. Jangan lari dari kesulitan hadapi kesulitan dan selesaikan kesulitan ini. Cari otak-otak terbaik di negara ini,” kata Prabowo. “Otak terbaik dan hati terbaik, bukan otak hebat hati busuk berbahaya,” tegasnya. Negara sebesar Indonesia, kata Prabowo tidak bisa hanya bergantung pada keberuntungan. Maka dari itu harus diserahkan kepada orang terbaik. “Kita harus berani koreksi diri sistem kita masih terlalu banyak kebocoran. Korupsi harus kita hadapi, dengan berani,” ujarnya. Apabila memberikan pengelolaan negara pada sosok yang salah maka akan berisiko terhadap negara ke depan.