Pangkas Bunga Fed Membuka Peluang Bagi Investor Kripto

by -26 Views

Para investor menantikan kebijakan ekonomi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terutama terkait pemotongan suku bunga bank sentral AS, The Fed. Hingga saat ini, suku bunga telah menurun sebesar 100 basis poin dari level tertingginya, yaitu 5,5 persen, yang sebelumnya mencapai level tertinggi sejak krisis finansial global 2008.

Keputusan pemotongan suku bunga ini diambil oleh The Fed sebagai respons terhadap penurunan inflasi yang signifikan dari 9 persen menjadi 3 persen dalam 18 bulan terakhir. Namun, bank sentral menunggu hingga inflasi mencapai target 2 persen sebelum mempertimbangkan pemotongan suku bunga tambahan. Sehingga, kebijakan moneter saat ini diperkirakan akan tetap stabil tanpa pemotongan lebih lanjut dalam waktu dekat.

Analis Nanovest berharap suku bunga The Fed dapat turun hingga mencapai 2,5 persen untuk mendukung pasar keuangan, meningkatkan likuiditas, dan memperkuat daya beli konsumen. Namun, kebijakan ekonomi, terutama terkait tarif impor yang diterapkan oleh Donald Trump, bisa menghambat skenario tersebut. Jika tarif yang agresif terus diterapkan, The Fed mungkin akan terpaksa menaikkan suku bunga untuk menangani dampak inflasi yang timbul.

Di sisi lain, faktor lain yang dimungkinkan memperburuk inflasi adalah pengenaan tarif terhadap mitra dagang utama AS, seperti China, Meksiko, Kanada, dan Kolombia, serta ancaman tarif baru terhadap Uni Eropa. Jika kebijakan ini terus berlanjut, dampaknya terhadap harga barang dan jasa dapat semakin besar, yang mungkin memaksa The Fed untuk menetapkan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Dengan perkembangan ini, para investor, terutama di sektor cryptocurrency, perlu memperhatikan dengan cermat kebijakan ekonomi AS dan perang tarif yang mungkin berdampak pada pasar keuangan global. Semua pihak diharapkan mampu mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang cepat dan tidak menentu.