Bitcoin: Aset Utama Perusahaan di Masa Depan

by -21 Views

Vivek Ramaswamy, seorang pengusaha dan mantan kandidat presiden AS, memproyeksikan bahwa Bitcoin akan menjadi aset utama bagi perusahaan karena era uang mudah akan berakhir. Menurut Ramaswamy, dalam kondisi ekonomi yang berubah, Bitcoin akan semakin berperan sebagai aset korporasi yang penting. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap komentar Matt Cole, CEO manajer aset Strive Funds, yang memprediksi bahwa banyak perusahaan akan menggunakan Bitcoin sebagai aset cadangan pada tahun 2025.

Pergeseran ini terjadi seiring dengan meningkatnya investasi dari pemerintah dan perusahaan pada Bitcoin dan instrumen keuangan berbasis aset digital. Hingga akhir 2024, 12 negara bagian AS telah mengalokasikan USD 330 juta ke dalam saham Strategy (sebelumnya MicroStrategy) melalui dana pensiun dan perbendaharaan. Negara bagian seperti California, Florida, Wisconsin, dan North Carolina menjadi yang terbesar dalam investasi ini.

Dalam sektor korporasi, banyak perusahaan dari berbagai industri telah mengumumkan rencana untuk menggunakan Bitcoin sebagai aset cadangan mereka. Strategy tetap menjadi perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia, dengan total 478.740 BTC senilai sekitar USD 46 miliar. Perusahaan ini melaporkan imbal hasil Bitcoin yang positif, memperkuat keyakinan mereka terhadap Bitcoin sebagai aset masa depan.

Sebelum membuat keputusan investasi, penting bagi pembaca untuk mempelajari dan menganalisis dengan cermat. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas hasil keuntungan atau kerugian dari keputusan investasi tersebut.