Hubungan Akrab Trump-Putin Membayangi Zelensky

by -4 Views

Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut hingga saat ini, dengan AS mengambil langkah untuk menghentikan intervensinya. Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina Timur pada Februari 2024, dengan alasan diskriminasi terhadap etnis Rusia dan niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Meskipun masih ada pertempuran, terdapat tanda-tanda kelemahan dari Kyiv.

Presiden Ukraina, Zelensky, diduga menipu Presiden AS, Trump, terkait potensi mineral di Ukraina. Namun, klaim ini dipertanyakan oleh beberapa pihak di Ukraina. AS juga telah menghentikan penjualan senjata ke Ukraina, menciptakan ketidakpastian terkait keamanan Ukraina.

Meskipun posisi bertentangan, terdapat potensi gencatan senjata tahun ini di Ukraina, meski belum pasti seberapa efektifnya. Kremlin menawarkan dukungan kepada Trump terkait perselisihan dengan Zelensky, yang dianggap membodohi dunia. Trump juga memberi Eropa ultimatum terkait penyerahan Ukraina kepada Rusia.

AS menolak menjadi sponsor dalam resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, menandai perubahan sikap signifikan. The Economist juga memperkirakan bahwa Zelensky akan kalah dalam pemilihan umum jika diadakan hari ini, dengan popularitasnya menurun signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan sejumlah perkembangan ini, situasi di Ukraina tetap tegang dan kompleks, dengan berbagai pihak terlibat dalam dinamika geopolitik yang memengaruhi perkembangan perang antara Rusia dan Ukraina. Selain itu, muncul pertanyaan terkait masa depan Zelensky dan hubungan diplomatik Ukraina dengan berbagai negara di tengah situasi yang fluid dan berkembang secara dinamis.