AMRO, organisasi riset internasional, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tetap stabil di sekitar 5,0%, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Meskipun target yang dicanangkan pemerintah lebih tinggi, proyeksi ini didorong oleh konsumsi domestik yang didukung oleh kebijakan pemerintah, seperti bantuan makanan, subsidi bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, dan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia. Permintaan domestik diprediksi tetap kuat, namun AMRO menyarankan agar BI mempertimbangkan ulang kebijakan moneternya untuk menjaga stabilitas. Rekomendasi ini disampaikan mengingat risiko dan tantangan dari kebijakan luar negeri, terutama dari AS dan potensi ketegangan perdagangan global. Pemerintah juga diimbau untuk meningkatkan mobilisasi pendapatan dan memprioritaskan kembali pengeluaran guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Serangkaian kebijakan ini menjadi focus AMRO untuk mewaspadai dinamika global yang bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Analisis Ekonomi RI 2025: Menilai Kegagalan Target Pemerintah
