Perkiraan dari Morgan Stanley dan Goldman Sachs menunjukkan bahwa indeks S&P 500 bisa turun hingga 5% akibat perang dagang yang semakin memanas. Goldman Sachs bahkan mengangkat kemungkinan resesi hingga 20% akibat kebijakan perdagangan yang dianggap sebagai “risiko utama”. Kepala ekonom Goldman Sachs, Jan Hatzius, mengatakan bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi AS turun menjadi 1,7% dari 2,8% tahun lalu karena kebijakan perdagangan yang lebih ketat. Yardeni Research juga memberikan peringatan serupa, menyebutkan bahwa gelombang perintah eksekutif, pemecatan, dan kebijakan tarif versi Trump 2.0 telah menggoyahkan investor, menurunkan kepercayaan pada ekonomi, serta memperbesar ketakutan inflasi.
Di tengah kondisi ini, Indeks Ketakutan dan Keserakahan CoinMarketCap turun ke level “keserakahan ekstrem”, yang menunjukkan tingkat kecemasan yang meningkat di pasar. Biasanya, tingkat ini berkaitan dengan tekanan jual yang tinggi di kalangan investor. Pendiri EstateX, Bart de Bruijn, mengemukakan bahwa konsekuensi dari kebijakan tersebut sudah mulai terasa, dengan risiko resesi yang meningkat dan sentimen ekonomi global yang didominasi oleh ketakutan.
Dengan inflasi yang terus tinggi dan ketidakpastian dalam perdagangan yang masih bergulir, pasar global termasuk Bitcoin terlihat masih harus menghadapi ketidakstabilan dalam waktu dekat. Pembaca diingat bahwa setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pembaca sendiri, dan disarankan untuk melakukan pembelajaran dan analisis sebelum melakukan transaksi jual beli kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi.