Bank of Canada telah memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 2,75% sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang dipengaruhi oleh ancaman tarif Amerika Serikat. Keputusan ini diumumkan oleh Gubernur Bank of Canada, Tiff Macklem, dalam konferensi pers. Ini adalah pemangkasan suku bunga ketujuh dalam sembilan bulan terakhir, meningkatkan jumlah total pemangkasan menjadi 225 basis poin, membuat Bank of Canada menjadi salah satu bank sentral paling agresif di dunia. Dalam menghadapi situasi ini, Bank of Canada berfokus pada menjaga stabilitas harga di tengah tekanan inflasi dan penurunan permintaan di pasar.
Ancaman tarif yang tak menentu dari AS terhadap Kanada, yang merupakan mitra dagang terbesar, telah meruncingkan ketegangan ekonomi antara kedua negara. Ancaman tarif Trump terhadap produk baja, aluminium, dan beberapa produk lainnya telah mengganggu pasar dan merugikan investasi bisnis serta kepercayaan konsumen. Respons dari Kanada termasuk penerapan tarif tambahan sebagai balasan atas tarif AS, menciptakan ketidakpastian yang sama-sama merugikan bagi kedua negara.
Bank of Canada mengakui bahwa perang tarif yang panjang akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan harga, sulit untuk menentukan langkah selanjutnya dalam kebijakan moneter. Lebih lanjut, Gubernur Macklem memperkirakan perlambatan signifikan dalam permintaan domestik dan bisnis di kuartal pertama sebagai dampak dari ketegangan perdagangan. Kondisi ini juga membuat bisnis kesulitan mendapatkan kredit, mengurangi investasi dan rencana perekrutan di Kanada.
Dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil, Bank of Canada akan terus memonitor tekanan harga dan permintaan serta biaya produksi untuk menentukan langkah berikutnya dalam kebijakan moneter. Dalam situasi di mana kebijakan moneter tidak cukup untuk mengimbangi dampak perang dagang, Bank of Canada menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga agar inflasi tetap terkendali. Tantangan ini juga dihadapi oleh bank sentral di banyak negara, termasuk di Indonesia, yang juga terdampak oleh kebijakan tarif global.