Reformasi Intelijen Indonesia: Teknologi Sebagai Kunci Keamanan Modern

by -7 Views

Reformasi Intelijen Indonesia

Sebagai mata dan telinga negara, Badan Intelijen Negara (BIN) dituntut untuk terus beradaptasi dalam menghadapi ancaman dan tantangan yang semakin kompleks. Dengan perubahan dinamika keamanan baik global, regional, maupun nasional, urgensi reformasi intelijen Indonesia menjadi semakin nyata.

Reformasi Intelijen Indonesia menjadi fokus utama dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie Jakarta. Acara ini bertajuk “Dinamika Reformasi dan Tata Kelola Intelijen” dan dihadiri oleh berbagai pakar dan akademisi untuk membahas perkembangan intelijen di Indonesia.

Ketua Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie, Aditya Batara Gunawan, menyoroti pentingnya pengawasan yang akuntabel terhadap BIN. Program Studi ini turut mempertimbangkan bahwa TIMWAS Intelijen belum optimal dalam menjalankan fungsinya, seperti dalam pengawasan anggaran, operasi intelijen, dan regulasi. Reformasi Intelijen Indonesia harus diarahkan pada peningkatan akuntabilitas pengawasan dan efektivitas kerja dari lembaga intelijen.

Dalam upaya meningkatkan reformasi intelijen, Direktur Eksekutif LESPERSSI, Rizal Darma Putra, menyatakan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengawasan BIN. Meskipun pengawasan tidak sepenuhnya transparan, prinsip akuntabilitas harus dijunjung tinggi dalam kontrol demokratis. Timwas juga harus memiliki kewenangan penyidikan dan identifikasi ancaman untuk memastikan keberhasilan strategi mitigasi ancaman nasional.

Menurut Mayjen TNI (Purn) Rodon Pedrason, BIN telah mengalami perkembangan signifikan dengan penambahan kedeputian baru di bawah kepemimpinan Budi Gunawan. BIN kini semakin akademis dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis. Reformasi Intelijen Indonesia harus terus diperkuat dengan pengelolaan SDM yang profesional dan peningkatan teknologi intelijen yang mandiri.

Dalam menghadapi tantangan teknologi, Analis Utama Maha Data Lab 45, Diyauddin, menekankan perlunya teknologi intelijen buatan sendiri untuk mengurangi risiko kerawanan. Kepala Kantor Internasional FISIP UI, Awani Yamora Masta, menggarisbawahi pentingnya menghadapi ancaman siber dalam intelijen modern.

Diskusi ini menegaskan urgensi reformasi intelijen Indonesia dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks. Dengan peran aktif dari akademisi, pemerintah, dan masyarakat, reformasi intelijen yang adaptif dan demokratis akan menjadi kenyataan. Reformasi Intelijen Indonesia bukan sekedar ide, melainkan sebuah langkah konkret dalam menggalang kekuatan intelijen yang lebih efektif dan transparan.

Sumber: Reformasi Intelijen Indonesia: Pakar Soroti Efektivitas Pengawasan BIN
Sumber: Pakar Soroti Efektivitas Tim Pengawas Intelijen