Bitcoin mengalami kuartal pertama yang sulit dengan penurunan lebih dari 7%. Namun, banyak pihak optimis melihat potensi pemulihan harga Bitcoin di kuartal kedua. Pada Januari 2025, Bitcoin mencatat rekor tertinggi sepanjang masa dengan harga mencapai USD 108.786 atau sekitar Rp 1,8 miliar. Optimisme ini muncul setelah Presiden Trump kembali menjabat, namun kebijakan tarif ekonomi yang diterapkannya menyebabkan penurunan tajam harga Bitcoin menjadi USD 76.700 di beberapa bursa. Para analis meyakini bahwa volatilitas ini akan mereda dalam beberapa minggu mendatang. Sina G, salah satu pendiri 21st Capital, mengatakan bahwa ketidakpastian pasar terkait tarif dan belanja pemerintah dapat terselesaikan dalam waktu dekat. Setelah itu, perhatian pasar diyakini akan beralih ke pemotongan pajak, deregulasi, dan penurunan suku bunga yang berpotensi membawa lebih banyak modal ke dalam Bitcoin dan aset digital.
Analisis Kripto Dogecoin saat Parkir di Zona Hijau 26 Maret 2025
