Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali memanas dengan kebijakan tarif resiprokal yang memicu volatilitas tinggi di pasar global. Namun, di tengah ketidakpastian yang melanda pasar saham dan komoditas, Bitcoin justru tampil sebagai aset yang menunjukkan ketahanan luar biasa, membuka peluang investasi kripto yang semakin menjanjikan. Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengungkapkan bahwa momentum geopolitik seperti ini menjadi peluang menarik bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi aset ke kripto, khususnya Bitcoin (BTC). Menurut Fyqieh, Bitcoin bertahan stabil di atas USD 80.000, sementara aset tradisional terpukul lebih dalam akibat kebijakan “Hari Pembebasan Tarif” Presiden Trump.
Performa Bitcoin yang tetap tangguh di tengah gejolak ekonomi global memperkuat narasi bahwa kripto, terutama BTC, kini mulai diposisikan sebagai safe haven asset digital yang tak terikat oleh regulasi dan kebijakan bank sentral. Fyqieh juga menyebutkan adanya kemajuan struktural yang signifikan dalam ekosistem kripto saat ini, dengan ETF spot Bitcoin BlackRock membeli 438 BTC senilai USD 36,7 juta hanya dalam satu hari. Jumlah whale address juga meningkat signifikan sejak awal Maret, menandakan adanya arus masuk institusional yang cukup besar. Bahkan, jumlah Bitcoin yang dimiliki perusahaan publik naik 16,1% hanya dalam kuartal pertama 2025.