Pi Network, mata uang digital yang tengah ramai dibicarakan di dunia kripto, telah mencuri perhatian banyak orang sejak awal kemunculannya. Selain itu, kenaikan harga Pi Network juga menjadi sorotan bagi banyak pelaku pasar. Menurut data dari coingecko, pada Rabu kemarin harga Pi Network mencapai USD 0,6707, dengan kenaikan sebesar 6,1 persen dalam 24 jam terakhir dan 9 persen dalam 7 hari terakhir, serta Market Cap mencapai USD 4,65 miliar.
Proyek Pi Network ini memungkinkan siapa pun untuk menambang koin digital Pi (π) melalui aplikasi seluler tanpa perlu perangkat keras khusus seperti yang dibutuhkan dalam penambangan Bitcoin. Pendirian proyek kripto ini dilakukan oleh dua lulusan Stanford University, yaitu Dr. Nicolas Kokkalis dan Dr. Chengdiao Fan.
Yang menarik dari Pi Network adalah kemudahan akses serta klaim bahwa proses penambangannya hemat energi, hanya dengan melakukan verifikasi kehadiran harian di dalam aplikasi. Pengguna dapat menambang Pi kapan saja dan di mana saja selama terhubung dengan internet dan memiliki aplikasi Pi Network terpasang di ponsel mereka. Dengan protokol Stellar Consensus Protocol (SCP) dan algoritma Federated Byzantine Agreement (FBA) yang dirancang untuk efisiensi energi, pengguna cukup menekan tombol di aplikasi setiap 24 jam untuk mendapatkan Pi, dan dapat meningkatkan kecepatan penambangan dengan mengundang teman.
Dengan menggunakan sistem ‘Proof of Consensus’ (PoC) yang berbeda dengan mekanisme Proof-of-Work (PoW) yang digunakan Bitcoin, Pi Network dapat menjadi alternatif penambangan kripto yang lebih ramah lingkungan dan mudah diakses oleh semua kalangan. Namun, perlu diingat bahwa selalu ada risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum terlibat dalam investasi ini. Tertarik untuk lebih memahami tentang Pi Network dan berbagai kemungkinan yang ditawarkan? Daripada memikirkan untuk menghasilkan uang karena nilai tukar, mengapa tidak mempelajari lebih lanjut tentang teknologi dan kemungkinan penambangan kripto ini?
