AS bersiap untuk menawarkan Arab Saudi paket senjata bernilai lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1.679 triliun. Proposal tersebut, yang dipersiapkan untuk diumumkan selama kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Arab Saudi pada bulan Mei, melibatkan perusahaan-perusahaan besar seperti Lockheed Martin Corp, RTX Corp, Boeing Co, Northrop Grumman Corp, dan General Atomics. Paket tersebut akan mencakup berbagai sistem persenjataan canggih seperti pesawat angkut, rudal, radar, dan pesawat nirawak.
Meskipun belum ada informasi pasti mengenai kesepakatan baru tersebut, banyak aspek dari proposal telah dibahas sebelumnya. Sejumlah kesepakatan senilai US$20 miliar untuk pesawat nirawak gaya MQ-9B SeaGuardian dan pesawat lain sudah menjadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir. Eksekutif dari perusahaan-perusahaan pertahanan juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi sebagai bagian dari delegasi penawaran senjata terbaru dari AS.
Sejak tahun 2017, AS telah menjadi salah satu pemasok senjata terbesar bagi Arab Saudi. Namun, penjualan senjata ofensif sempat dibatasi oleh Kongres AS pada tahun 2018 sebagai respons terhadap pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi dan perang Yaman. Baru pada tahun 2024 larangan tersebut dicabut dengan pertimbangan lain, termasuk invasi Rusia ke Ukraina.
Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan tawaran yang lebih canggih dalam paket senjata tersebut, dengan harapan mendapatkan akses yang lebih luas kepada senjata AS sebagai imbalan dari pembatasan pembelian senjata China oleh Arab Saudi. Namun, pembicaraan tentang kerjasama senjata antara AS dan Arab Saudi terus berkembang, dengan beberapa aspek yang masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Hingga berita ini ditulis, masih belum ada tanggapan resmi dari Gedung Putih, Pentagon, atau pemerintah Saudi terkait rencana penawaran tersebut. Kontribusi dari perusahaan-perusahaan besar seperti Lockheed Martin, RTX, Northrop, dan General Atomics juga masih belum dapat dikomentari.