Pertemuan antara Amerika Serikat dan China terkait kebijakan tarif perdagangan mereka telah resmi dilakukan di Jenewa, Swiss. Delegasi dari kedua negara ini, yakni Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, bertemu pada Sabtu (10/5/2025) untuk membahas isu perang dagang yang sedang terjadi. Namun, pertemuan ini ternyata tak hanya berkaitan dengan masalah tarif perdagangan antarkeduanya.
Selain untuk berbincang dengan delegasi AS, Perdana Menteri He Lifeng juga dijadwalkan akan bertemu dengan Dirjen WTO, Ngozi Okonjo-Iwela, yang bertugas di Jenewa. WTO adalah badan perdagangan di bawah naungan PBB yang berperan sebagai pengawas perdagangan antarnegara anggotanya. Negara-negara anggota bisa melaporkan ke WTO jika merasa kebijakan perdagangan suatu negara merugikan mereka, dan WTO akan menengahi serta menentukan apakah kebijakan tersebut melanggar aturan.
Selain itu, ada keterlibatan Swiss dalam pertemuan tersebut setelah politisi dari Swiss melakukan kunjungan ke AS dan China. Menteri Ekonomi Swiss, Guy Parmelin, mengatakan bahwa pertemuan di Jenewa ini merupakan tanda positif menuju penyelesaian ketegangan antara kedua negara. Meskipun lokasi pertemuan di wilayah diplomatik Swiss tidak terungkap secara publik, namun kedua delegasi terlihat kembali ke kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB di Cologny setelah istirahat makan siang.
Pertemuan ini datang setelah ketegangan perang dagang antara China dan AS menghangat. Presiden AS, Donald Trump, sendiri telah mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang tinggi terhadap berbagai negara, termasuk China dan Indonesia. Namun, Trump memberi sinyal langkah mundur dalam perang dagang tersebut, dengan menyatakan bahwa tarif impor baru untuk China mungkin lebih rendah dari yang sebelumnya diumumkan. Trump juga menyerahkan proses perundingan dengan China kepada Menkeu AS, Scott Bessent.
Demikianlah perkembangan terbaru dari perundingan antara AS dan China terkait kebijakan tarif perdagangan mereka yang sedang berlangsung di Jenewa, Swiss. Pertemuan ini diharapkan bisa memberikan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak dan mengurangi ketegangan yang terjadi.