Menurut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, perkiraan untuk tahun 2045 menunjukkan bahwa lebih dari 70% penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. AHY mengatakan bahwa urbanisasi yang masif ini perlu diantisipasi dengan cepat agar tidak berpotensi menjadi krisis perkotaan di masa depan. Pemerintah saat ini sedang fokus berinvestasi dalam beberapa sektor strategis, seperti perumahan terjangkau, pembangunan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD), gedung hijau, serta pengendalian banjir dan kualitas udara. Ancaman penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut di pesisir utara Pulau Jawa juga disoroti oleh AHY, yang mengakui perlu adanya pendekatan terintegrasi untuk melindungi jutaan jiwa yang terancam. AHY menggarisbawahi bahwa peningkatan urbanisasi yang tak terhindarkan harus dikelola melalui perencanaan dan penguatan infrastruktur kota. Salah satu pendekatan penting yang dianggap AHY adalah pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi langsung dengan transportasi publik, terutama untuk kota-kota besar yang terus berkembang. AHY menekankan pentingnya orkestrasi lintas kementerian dalam mewujudkan visi tersebut, dengan setiap kementerian memiliki peran tersendiri untuk memastikan keberhasilan implementasi konsep TOD dan infrastruktur terkait. AHY juga menyebutkan bahwa Indonesia dapat belajar dari negara maju dalam menerapkan konsep TOD dan sekaligus membuka peluang investasi yang menguntungkan. Keseluruhan, upaya pembenahan dan antisipasi terhadap urbanisasi yang pesat sedang menjadi fokus strategis pemerintah untuk menyiapkan Indonesia menghadapi tantangan perkotaan di masa depan.
