Presiden AS, Donald Trump, telah memberikan persetujuan terhadap tawaran Nippon Steel untuk mengakuisisi perusahaan U.S. Steel setelah 18 bulan drama penolakan Washington. Alasan penolakan sebelumnya termasuk alasan keamanan nasional dan perbedaan dengan serikat pekerja. Dalam tindakannya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan akuisisi tersebut dilanjutkan, dengan syarat kedua perusahaan menyelesaikan perjanjian dengan Departemen Keuangan. Nippon Steel berencana untuk membeli 100% saham di U.S. Steel dengan nilai US$14,9 miliar. Keputusan tersebut diharapkan membawa kembali kejayaan pembuatan dan manufaktur baja Amerika.
Sebagai pembuat baja terbesar keempat di dunia, Nippon Steel melihat akuisisi tersebut sebagai langkah strategis dalam mengamankan pijakan di pasar baja Amerika, terutama saat AS sedang dalam tensi perdagangan yang tinggi dengan Jepang. Meskipun beberapa investor khawatir dengan tekanan keuangan jangka pendek yang mungkin terjadi akibat komitmen investasi tambahan, Pemerintah Jepang menyambut baik keputusan Trump ini dan melihatnya sebagai peluang untuk mengembangkan industri baja di kedua negara. Meskipun demikian, masih ada kekhawatiran terkait rencana pemberian “saham emas” kepada Pemerintah AS untuk memantau perusahaan tersebut, serta keberlangsungan saham U.S. Steel.
Selain itu, penawaran akuisisi U.S. Steel telah ditentang sejak diluncurkan pada Desember 2023. Baik Presiden Biden maupun Trump mengekspresikan penentangan terhadap penawaran tersebut, bahkan menjadikannya sebagai salah satu isu dalam kampanye presiden. Dengan izin akuisisi dari Trump, Nippon Steel diyakini akan terus mengembangkan kapasitas industri baja di AS dan Jepang dengan harapan memperkuat kemitraan antara kedua negara.
