Jaksa di Rusia berhasil mengungkap ladang penambangan kripto ilegal besar-besaran yang beroperasi di tanah milik negara tanpa izin, menyamar sebagai pabrik industri. Pelaporan dari Crypto News menyebutkan bahwa operasi ilegal ini ditemukan di Nazarovo, sebuah kota industri di Krasnoyarsk Krai, Rusia. Jaksa telah menutup kegiatan penambangan kripto terbuka yang dilaporkan menghasilkan sekitar 4,6 juta rubel atau sekitar 58.672 dolar AS, yang nilainya sekitar 958,11 juta rupiah (dengan kurs dolar Amerika Serikat sekitar 16.329 rupiah).
Unggahan Telegram dari akun resmi Kantor Kejaksaan Krasnoyarsk Krai mengungkap bahwa area seluas 30.000 meter persegi sebenarnya terdaftar sebagai bangunan nonperumahan di bawah perusahaan pengelola, tetapi pada kenyataannya tidak ada bangunan seperti itu. Area tersebut dipenuhi peralatan pertambangan, unit listrik, dan infrastruktur lainnya yang disewakan kepada pihak ketiga dengan kedok menyewakan bangunan fiktif. Menurut jaksa, tanah tersebut adalah milik negara dan perusahaan tidak memiliki izin hukum untuk menggunakannya.
Operasi penambangan ilegal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang pemadaman listrik potensial dan pelanggaran peraturan keselamatan kebakaran karena peralatan pertambangan terhubung langsung ke jaringan listrik kota. Setelah peringatan dari kantor kejaksaan diabaikan, masalah ini dibawa ke pengadilan dan hakim memerintahkan penghentian sementara operasi fasilitas tersebut hingga semua pelanggaran hukum diselesaikan.
Meskipun penambangan kripto resmi dilegalkan di Rusia tahun lalu dengan sistem perpajakan yang ditetapkan untuk menghasilkan sekitar 200 miliar rubel atau 2 miliar dolar AS per tahun, pihak berwenang telah memberlakukan pembatasan penambangan di beberapa wilayah Siberia untuk mengurangi risiko kekurangan listrik. Proses penegakan keputusan pengadilan dalam kasus penambangan kripto ilegal ini sedang dipantau oleh kantor kejaksaan.
