Konflik antara Israel dan Iran semakin memanas dengan aksi saling tembak yang terjadi selama tujuh hari berturut-turut. Serangan yang intens ini telah memicu kekhawatiran akan potensi konflik yang meluas di Timur Tengah. Militer Israel melancarkan serangan baru di Teheran dan wilayah lain di Iran, memaksa beberapa desa untuk mengungsi. Di sisi lain, Iran juga memberlakukan “pemadaman internet nasional hampir total” sebagai respons terhadap serangan Israel.
Presiden AS, Donald Trump, berbicara tentang kemungkinan bergabung dengan aksi militer Israel, sementara Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa bangsa Iran tidak akan pernah menyerah. Tindakan serangan Israel telah menyebabkan kerugian besar di kedua belah pihak, dengan rumah sakit, fasilitas nuklir, dan permukiman menjadi target.
Dalam upaya untuk mencari solusi, Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan diri sebagai mediator dalam konflik tersebut. Para ulama Syiah di Irak juga menyuarakan keprihatinan mereka terhadap eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Di tengah ketegangan ini, Iran telah meluncurkan rudal balistik Sejjil dalam serangan terbaru mereka.
Situasi di Timur Tengah semakin kompleks dengan perkembangan terbaru dalam konflik Israel-Iran ini. Semua pihak diharapkan dapat menemukan jalan keluar yang damai untuk mengakhiri kerugian dan ketegangan yang terus meningkat.
