Minat korporasi terhadap Bitcoin semakin meningkat, namun tidak lepas dari risiko. Dengan struktur perusahaan baru, Nakamoto Holdings bertujuan menciptakan rangkaian bisnis yang sepenuhnya terintegrasi dengan Bitcoin. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Nakamoto dalam menjadikan BTC sebagai fondasi nilai perusahaan.
Data dari BitcoinTreasuries.NET menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir, setidaknya 27 organisasi telah menambahkan Bitcoin ke dalam aset perusahaan mereka. Hal ini mencerminkan adopsi BTC yang semakin meluas di kalangan perusahaan publik. Meskipun demikian, tidak semua analis menerima tren ini dengan optimisme.
Fakhul Miah dari GoMining Institutional memperingatkan bahwa beberapa perusahaan kecil mungkin terpaksa mengadopsi Bitcoin bukan karena strategi, melainkan karena kebutuhan, membuat mereka rentan terhadap risiko tanpa sistem perlindungan yang memadai. Bank Standard Chartered juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap hal ini.
Mereka mencatat bahwa jika harga Bitcoin turun di bawah USD 90.000, separuh perusahaan yang menyimpan BTC berisiko mengalami likuidasi. Ancaman ini tidak hanya mengganggu neraca perusahaan, tetapi juga berpotensi menimbulkan krisis kepercayaan di pasar kripto secara keseluruhan. Bersamaan dengan peningkatan minat perusahaan terhadap Bitcoin, perlu dilakukan analisis dan pertimbangan yang matang sebelum membuat keputusan investasi dalam kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.