Qatar Terima, Israel Tolak Tawaran Hamas: Analisis Negosiasi

by -11 Views

Israel telah menyetujui untuk mengirim delegasi ke Qatar guna membahas gencatan senjata di Gaza serta kesepakatan pembebasan sandera bersama Hamas. Pada Jumat malam, Hamas memberikan tanggapan positif terhadap tawaran gencatan senjata selama 60 hari dan bersedia untuk bernegosiasi. Namun, pejabat Palestina menyatakan bahwa Hamas mencari amandemen tertentu sebelum kesepakatan final.

Di Gaza, serangan dan tembakan Israel dilaporkan telah menewaskan 35 warga Palestina, termasuk di antaranya dokter dan anak-anak. Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel menolak perubahan yang diajukan Hamas terhadap tawaran gencatan senjata. Sebagai respons, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menerima undangan untuk pembahasan bersama dan rencana pembebasan sandera yang disetujui Israel dari Qatar.

Presiden AS, Donald Trump, menyatakan dukungan atas kondisi yang diperlukan untuk gencatan senjata. Rencana tersebut melibatkan pembebasan sandera Israel oleh Hamas dan pertukaran tahanan Palestina yang ditahan di Israel. Selain itu, bantuan kemanusiaan yang disalurkan oleh PBB dan Komite Palang Merah Internasional juga menjadi salah satu poin dalam proposal gencatan senjata.

Meskipun ada langkah-langkah positif dalam negosiasi ini, sebagian anggota kabinet Israel mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap kesepakatan yang diajukan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat dalam proses penyelesaian konflik di Gaza. Netanyahu menegaskan bahwa prioritas utama adalah pembebasan semua sandera, sementara pihak Hamas menginginkan jaminan keberlangsungan gencatan senjata serta penarikan pasukan Israel dari Gaza. Selain itu, mediator juga diharapkan menjamin bahwa negosiasi akan berjalan serius dan adil sejak hari pertama.

Source link