Bank Dunia sedang memperhatikan masalah ketenagakerjaan di wilayah Asia Timur dan Pasifik, terutama terkait dengan peningkatan jumlah pekerja informal dan penurunan lapangan kerja berkualitas. Peralihan tenaga kerja dari sektor pertanian yang rendah produktivitasnya ke sektor jasa dan ekonomi gig semakin mengancam produktivitas negara dan meningkatkan kerentanan masyarakat kelas menengah terhadap kemiskinan.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang melambat menjadi salah satu faktor penyumbang dari meningkatnya jumlah pekerja informal. Dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang melambat, pemerintah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja formal yang lebih banyak.
Bank Dunia juga memperhatikan pola pergeseran struktural ketenagakerjaan di Asia Timur dan Pasifik, yaitu dari sektor industri yang produktif ke sektor informal. Masalah ini terutama terjadi di Indonesia, di mana banyak pekerja beralih ke sektor jasa informal dengan produktivitas rendah. Fenomena ini dapat mengakibatkan masyarakat kelas menengah menjadi lebih rentan terhadap kemiskinan dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Diharapkan dengan perubahan arah pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja formal yang lebih banyak, Indonesia dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan ini. Langkah-langkah strategis perlu diambil guna mengurangi jumlah pekerja informal dan memperkuat kualitas lapangan kerja yang tersedia.
