Aston Martin telah melangkah ke pasar dengan kuat, didukung oleh reputasi yang prestisius. Marco Fainello telah kembali ke arena Formula 1 setelah 13 tahun absen, menunjukkan bahwa pengalaman balapnya tetap terjaga dengan baik meskipun fokusnya adalah pada simulasi. praktik ini menjadi semakin penting bagi tim Formula 1 setelah adanya pelarangan uji coba di lintasan. Fainello, yang juga menjabat sebagai CTO Danisi Engineering dan direktur eksekutif Add-For, telah berperan dalam pengembangan algoritma berbasis kecerdasan buatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengemudi dan mengurangi keterlambatan pada platform pergerakan.
Rekomendasi dari Enrico Cardile membawa Fainello ke Aston Martin Racing di Silverstone sebagai konsultan khusus. Meskipun harus meninggalkan tempat tinggalnya di Danau Garda untuk sering berada di Inggris, Fainello akan berkontribusi pada pengembangan tim Lawrence Stroll di Kampus Teknologi Tim AMF1 yang sangat modern. Dengan ambisi merek Inggris ini untuk merebut gelar juara dunia dalam balap Formula 1 dengan mobil tunggal yang didesain oleh Adrian Newey, tentu ada harapan besar untuk berhasil, meski mungkin butuh waktu hingga tahun 2027.
Fainello sendiri merupakan seorang ahli teknis yang telah berperan dalam kesuksesan Ferrari pada era Schumacher. Pengalamannya di Scuderia Ferrari dimulai pada 1995 dan berbagai posisi strategis di dalam tim telah dipegangnya sebelum akhirnya fokus pada pengembangan performa mobil jalan raya. Setelah menimba pengalaman di Ferrari, Fainello kemudian beralih ke Add-For dan Danisi Engineering sebelum akhirnya kembali ke panggung Formula 1. Meski demikian, dia tetap menjaga keterlibatannya di bisnis es krim yang dia produksi bersama keluarganya di Costermano sul Garda.
