Luca Marini membuat keputusan yang mengejutkan dengan meninggalkan VR46 Racing Team milik Valentino Rossi untuk bergabung dengan tim pabrikan Honda. Keputusan ini menandai langkah ambisiusnya untuk membantu membangkitkan tim terbesar di dunia yang tengah mengalami krisis. Marini, yang sebelumnya dikenal dengan kepribadian tertutupnya, berbagi pengalamannya di Honda.
Pencapaian Honda baru-baru ini, termasuk podium Joan Mir di Jepang dan Malaysia, menegaskan bahwa tim berada di jalur yang benar. Marini merasa bangga bisa menjadi bagian dari kemajuan ini, memberikan kontribusi terbesar dalam memberikan jawaban kepada para insinyur dan terlibat dalam pengembangan teknis motor.
Pembalap yang sangat tertarik dalam sisi teknis sepeda motor, Marini memahami pentingnya membaca data dan telemetri. Ia juga memiliki keinginan untuk belajar berbicara bahasa Jepang untuk meningkatkan komunikasinya dengan tim Honda.
Meskipun menjalani perjalanan yang unik dengan VR46, Marini berusaha keras untuk menggapai impian barunya dengan Honda. Ia menyadari bahwa perubahan tidak selalu dipahami orang pada awalnya, tetapi hasilnya telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Di era di mana tim VR46 Riders Academy mulai fokus pada pembalap profesional MotoGP, Marini menekankan pentingnya Akademi dalam menyiapkan generasi muda untuk bersaing di Kejuaraan Dunia. Ia juga memperhatikan pentingnya latihan mental bagi pembalap dan menjelaskan mengapa ia memilih untuk tidak memiliki asisten pribadi.
Dengan fokus untuk memenangkan balapan bersama Honda, Marini menunjukkan tekadnya untuk bertahan di dunia MotoGP. Ia melihat masa depannya dengan optimisme, berharap bisa terus berada di sirkuit balapan untuk waktu yang lama.




