Asta Cita 5: Rencana Kerja

by -131 Views

Hilirisasi dan Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya Alam

Sebuah negara yang ingin maju harus mampu memaksimalkan potensi sumber daya alamnya untuk kemajuan perekonomian nasional dan rakyat. Melalui hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia dapat mengonversi komoditas dasar menjadi produk berdaya saing tinggi, yang juga dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan yang berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan menjadi negara penghasil bahan mentah, tetapi juga produsen dan manufaktur atas produk yang berkualitas dan dapat bersaing di kancah internasional.

Misi ini dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya secara efektif, menegaskan kedaulatan ekonomi Indonesia, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan menjamin pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Prabowo dan Gibran berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan program industrialisasi dan hilirisasi melalui berbagai program dan rencana, antara lain:

– Mengembangkan Hilirisasi untuk Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
– Melakukan pendalaman dan melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi di berbagai sektor dalam pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, baik yang baru maupun yang sudah ada.
– Membangun infrastruktur yang berkeadilan, dengan mengutamakan akses terhadap kawasan industri, lahan produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal.
– Pembangunan kembali industri rakyat, dasar, dan strategis nasional yang mampu memproduksi barang-barang modal untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri.
– Meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk industri-industri komoditas yang mendorong hilirisasi.
– Mengembangkan program- program pembiayaan inovatif (innovative financing) untuk menarik investasi ke dalam negeri sebagai bagian dari program industrialisasi dan hilirisasi.

Selain itu, mereka akan melanjutkan pengembangan infrastruktur dan jaringan jalan pada koridor utama dan koridor penghubung, meningkatkan konektivitas alat transportasi pada koridor logistik untuk angkutan barang, melakukan standarisasi infrastruktur dan fasilitas di seluruh pelabuhan dan bandara yang menjadi simpul utama, serta membangun pelabuhan gerbang ekspor-impor serta pusat alih muatan (transhipment hub) internasional, terutama pada pelabuhan-pelabuhan dengan pangsa angkutan ekspor-impor yang signifikan.