Ditulis oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]
Saya sering mendengar nama Jenderal Muhammad Jusuf sebelum bertemu dengannya. Beliau adalah sahabat orang tua saya dan keduanya sama-sama berjiwa nasionalis. Pertemuan pertama saya dengan beliau terjadi ketika beliau melakukan inspeksi ke Markas Komando Kopassus, Cijantung. Waktu itu kompi saya tidak memiliki air, dan Jenderal Jusuf langsung memberikan solusi dengan memerintahkan agar dibuatkan pompa air untuk kompi kami.
Beliau terkenal sangat peduli kepada prajurit, bahkan mengecek rumah tangga dan makanan prajurit. Saya belajar dari beliau bahwa seorang pemimpin harus turun ke lapangan dan memberikan solusi langsung atas persoalan yang ada. Jenderal Muhammad Jusuf sangat dihormati dan seorang panglima yang unik.
Saya juga memiliki pengalaman bekerja di bawah komando beliau saat operasi pengejaran Presiden Fretilin, Nicolau dos Reis Lobato. Operasi ini berakhir dengan sukses dan beliau memberikan penghargaan atas prestasi anak buah di lapangan.
Selain itu, kesederhanaan dan rendah hati beliau sangat mengesankan. Walaupun pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Panglima ABRI, dan Ketua BPK, beliau tetap hidup sederhana tanpa memiliki penjagaan atau ajudan.
Saya sangat terkesan dengan kesederhanaan dan kejujuran Jenderal Jusuf. Beliau hidup mandiri dan tidak ingin menyusahkan orang lain. Beliau merupakan contoh yang baik bagi seorang komandan militer untuk menjadi tulus dan jujur kepada negara, anak buah, dan diri sendiri.
Sumber artikel: https://prabowosubianto.com/kepemimpinan-jenderal-tni-purn-muhammad-yusuf/