“Ditulis oleh Profesor Colin S. Gray [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Bab III: Catatan Utama Buku-Buku Strategi Militer]
“Walaupun judul dari buku ini adalah masa depan strategi, namun tesis utama dari buku ini adalah kekekalan strategi. Strategi bukan ciptaan modern. Strategi adalah bagian dari sejarah manusia dari saat sejarah manusia mulai dicatat dan akan terus menjadi bagian dari sejarah manusia. Hal ini karena dua hal yang mendasari strategi: Sifat manusia dan politik, tidaklah berubah seiring waktu.”
Sebagai seorang ilmuwan ilmu strategi, di buku ini Profesor Colin menjelaskan bahwa strategi adalah hasil dan cara menghasilkan hasil. Jika hasil yang ingin dicapai adalah menguasai sebuah pulau, dan caranya adalah mendarati pulau tersebut dengan pasukan, itulah strategi. Strategi tidak bisa dipisahkan dari hasil, dan cara mendapatkan hasil.
Akhir-akhir ini, dengan semakin berkembangnya persenjataan dan teknologi informasi, banyak yang mengatakan strategi perang pun harus berubah. Hanya dengan memahami apa itu strategi, kita bisa mengetahui bagaimana strategi dapat berubah dan berkembang.
Namun secara fundamental, strategi sebuah negara dan angkatan bersenjata pada umumnya tidaklah berubah karena strategi ditentukan oleh sifat manusia dan politik.
Sifat manusia tidak pernah berubah. Karena itu, kita bisa memahami hal-hal yang ditulis oleh Thucydides walaupun Thucydides hidup 2.500 tahun yang lalu. Bahkan ajaran-ajaran Thucydides masih kita gunakan sampai sekarang. Manusia jaman dulu, manusia jaman sekarang dan manusia di masa depan akan menghadapi tantangan serupa dengan naluri survival yang serupa juga.
Politik, secara fundamental, juga hampir tidak pernah berubah. Dalam sejarah manusia, manusia berpolitik untuk menciptakan keamanan bersama. Cara kita berpolitik tentu berubah – dan setiap negara punya caranya sendiri. Nilai-nilai yang penting dalam politik juga bervariasi. Namun secara fundamental, politik adalah menciptakan keamanan bersama untuk sebuah kelompok.
Sumber: https://prabowosubianto.com/the-future-of-strategy/”